Skip to main content

Mengenal Homeschooling

 

Judul : Apa Itu Homeschooling?
Penulis : Sumardiono
Penerbit : Pandamedia


Pendidikan dan belajar selalu diasosiasikan dengan pergi ke sekolah. Masuk jam 7 pulang jam 2 ditambah berbagai ekskul. Deretan mata pelajaran yang dipelajari kemudian diujiankan dengan hasil dituliskan di buku rapor tiap semester. Angka-angka menjadi wakil keberhasilan proses belajar yang dijalani para siswa. 

Jejeran angka-angka itu menjadi patokan akan lulus atau tidaknya anak didik. Standarisasi kelulusan menjadi momok tersendiri bagi para siswa. Beban kurikulum yang dinilai begitu berat dan sistem pengajaran yang membentuk sumber daya manusia yang pasif, kurang diskusi, kurang kreatif, dan menjadi generasi penghapal. 

Homeschooling hadir sebagai pendidikan alternatif untuk membina siswa didik. Bisa diterapkan sendiri oleh para orang tua di rumah dengan   metode pengajaran yang disesuaikan dengan kenyamanan anak. Namun, kehadiran homeschooling masih memberikan banyak pertanyaan-pertanyaan bagi para orang tua. Termasuk pada sosialisasi anak, kurikulum pendidikan, hingga pertanyaan seputar ijazah.

Buku Apa itu Homeschooling ini mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Buku ini memberikan pencerahan dan mampu mengubah cara pandang orang tua (khususnya saya pribadi) tentang esensi pendidikan dan pola penerapannya buat anak. 

Buku ini dikemas ringan dan sangat mudah dipahami. Saya merekomendasikan buku ini untuk para pendidik, pemerhati pendidikan, dan khususnya para orang tua. Tak perlu tertarik pada homeschooling dulu untuk membaca buku ini. Karena sekalipun anak-anak tetap sekolah di sekolah konvensional, namun pengetahuan akan homeschooling bisa diterapkan saat anak berada di rumah atau saat quality time bersama anak. Empat bintang untuk buku ini. 

Selamat membaca.(*)

Bogor, 24 September 2014

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Telur Dadar Buatanmu

Aku mencintainya. Ia tahu itu. Ia pernah sekali mengatakan, ia menyayangiku. Sekali itu dan setelahnya tak pernah lagi kudengar. Aku berharap dia mencintaiku meski satu dan lain hal tak mampu membuat kami bersama. Kami seperti dua dunia yang berbeda. Dia adalah bumi dan aku adalah asteroid yang terlontar ke bumi. Untuk sampai ke tanahnya aku harus melewati lapis-lapis angkasa. Sakit dan membakar diri. Terbunuh dan hanya sisa debuku yang berhasil menjejak di bumi. Kami dekat. Lebih dari sekedar teman dekat. Bercerita banyak hal berbagi banyak hal. Saat aku sedih dia yang pertama kukabari. Begitu pula dirinya. Selalu ada upaya untuk kami agar bertemu dan saling bercerita. Bahkan pun jika tak lagi punya cerita kami sekedar bertemu saling berpandangan. Kata tak lagi mewakili kami. Dan biasanya kami ditemani oleh telur dadar. Satu dari sedikit yang sama diantara kami. Kami beda kota. Frekuensi pertemuan kami pun makin sedikit. Sesekali jika sempat kami meluangkan waktu bertemu. Cerita lebi...

it’s done honey

Akhirnya ujian itu aku lalui juga. Selalu ada imaji-imaji tentangnya sebelum aku benar-benar di situasi itu. Dan nyatanya imaji itu 50% tepat, 50% terlalu dibesar-besarkan oleh rasa pesimis yang selalu berada di hati. Lima orang dosen yang menjadi pengujiku. Lima orang yang membuatku tersudut dan merasa begitu kecil di ruang berukuran 3 x 4 m persegi itu. Ruangan sempit dengan AC jadul yang begitu ribut menambah ketegangan. Satu persatu memberi tatapan yang begitu menikam. Senyum tipis sedikit-sedikit tertuju padaku. Yang bagiku seperti seringai yang begitu menakutkan. Mata-mata itu menatapku tajam. Percik-percik api di membara di sudut mata itu. Rasanya begitu kecil, bodoh, dan sangat tolol berada di ruangan itu. Empat orang bertanya dan kesemuanya itu harus aku jawab. Hingga lidahku kelu dan tenggorokanku kering dan gatal. Kujawab dengan semua pengetahuan yang aku punyai saat itu. Kujawab hingga otakku tak lagi sinkron dengan gerak lidahku. Sampai aku tiba pada titik bahwa ku jug...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...