Skip to main content

Have A Little Faith



Judul : Have A Little Faith
Penulis : Mitch Albom 
Penerbit : Gramedia
Harga : Rp. 49.500

Setiap orang manusia pilihan Tuhan

Kematian adalah jalan untuk bertemu Tuhan. Namun bagaimana kah seseorang mempersiapkannya? Jika saja hari itu tiba, maka mungkin kita akan meminta satu hari sebelum mati untuk mempersiapkan segalanya. Meminta maaf, mengucapkan selamat tinggal. Namun bagaimana kita bisa mengetahuinya. 

Albert Lewis, seorang Rabi di sebuah sinagoga di New Jersey meminta sebuah Eulogi pada seorang jemaatnya delapan tahun sebelum ia meninggal. Pidato pemakaman yang tak cukup sejam mengantarkan sang jemaat menemukan kedalaman makna akan sebuah keyakinan. Cinta kasih adalah Tuhan yang mengejawantah. Dan tiap manusia berkewajiban saling mengasihi dan berbuat baik. 

Have A Little Faith diangkat dari kisah nyata yang dialami penulis, Mitch Albom, saat ia dimintai untuk menuliskan Eulogi untuk Reb, Rabi yang dimasa kecilnya selalu ia takuti saat sekolah agama di sinagoga. Permintaan ini membawanya menemukan sisi lain dari sang Rabi, sisi manusia biasa yang punya rasa sedih dan duka. Namun, ia pun menemukan diskusi-diskusi panjang akan ketuhanan, kemanusiaan, toleransi, dan cinta kasih. 

"Begitu banyak orang melancarkan perang atas nama Tuhan".
/"Tuhan tidak menginginkan pembunuhan seperti itu terus berlangsung"/"Lalu mengapa perang tidak berhenti?"/ Karena manusia menginginkannya. (Hal-97)

Bagian ini cukup menancap tajam di pikiranku. Beberapa waktu lalu saya menonton film God's Not Dead, "mengapa perang terjadi sementara agama-agama melarang kekerasan?/ karena manusia dibekali  kehendak bebas". 

Free will atau kehendak bebas inilah yang membedakan manusia dengan ciptaan Tuhan yang lain. Manusia memiliki potensi untuk menjadi baik atau menjadi jahat. Tuhan tidak pernah menciptakan hal buruk.  Tapi dengan kehendak bebas itu Manusia diberi pilihan untuk memilih jalannya masing-masing. 

Kisah tentang pastor mantan pencandu narkoba di sebuah gereja di Detroit dalam buku ini pun sangat menggugah. Memberi harapan bahwa seburuk apapun cahaya Tuhan tetap memandu jika manusia mau mengikutinya.

Nilai-nilai universal tentang kebajikan, saling memberi, dan bertoleransi diantara begitu banyaknya perbedaan menjadi makna-makna yang layak dipetik dari buku ini. Tuhan adalah maha kasih dan penyayang bagaimana pun kita menyebutnya. 

Saya memberi empat bintang dari lima bintang untuk buku ini. Selamat membaca. (*)

Bogor, 1 oktober 2014

Comments

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Athens dan Kenangan Yang Kan Kukenang

College Green (sumber foto  di sini ) Tak cukup setahun, 9 bulan tepatnya saya menghirup udara di kota kecil Athens. Melihat daun maple menjadi merah dan berguguran. Menyaksikan salju menyulap semesta menjadi putih. Terkesima dengan rumput-rumput yang mejadi hijau, pompom dandelion yang tertiup angin, serta bunga-bunga bermekaran saat semi. Tiga musim yang tak pernah saya rasakan di kampung halaman membuat saya kagum terhadap kota kecil ini. Saya masuk pada kategori orang-orang yang begitu kagum dengan luar negeri. Ini pertama kalinya saya ke luar negeri, perjalanan ini membuka mata saya terhadap dunia di luar Indonesia. Saya menemukan hal-hal yang berbeda. Membuka pandangan bahwa saya terhadap sterotype yang saya bangun tentang luar negeri. Tak melulu baik dan membuat saya selalu rindu akan rumah.  Sembilan bulan saya merindukan rumah di tanah Athens, ketika telah menuju pulang saya mulai merindukan Athens. Dan rindu menyita tiap detik saya. Membuat saya sibuk mem...

Chinese New Year's Story (Just For Fun)

Amani : Si Ne Er Kuai Le Ara : Gong xi Gong Xi  Ara : Let's ask for angpao Amani : That's a great idea                                 After a while....... Ara  : i got cellphone Amani  :  i just got rundown program of chinese new year Ara : maybe there's money inside the paper Amani : I hope so Amani : What are you doing? Ara : I'm Checking my facebook Amani : Do you have facebook? Ara : Absolutely  Amani : let me see Ara : Wait, i wanna twit our picture   Amani : Do u also have a twitter? Ara : Sure. Do you have?  I will follow u Amani : i should ask for cellphone instead of  piece of paper Ara : Yes, you should...hahaha Ara : Anyway, let's play around. I don't know how to use cellphone Amani : oke...