Skip to main content

Pasar Buku Bekas di Perpustakaan Athens

Pasar buku bekas di Perpustakaan Athens
Perpustakaan Athens menggelar pasar buku bekas. Berbagai macam buku dijual di pasar ini. Saya sedikit agak bingung, kok perpustakaan jual buku bekasnya ya. Kalo buku-buku itu milik saya, pasti saya nda bakal jual lagi. Saya bakal jadikan koleksi perpustakaan. Tapi sampai sekarang saya belum tahu apa jawabannya, nanti kalo ada pasar buku lagi saya tanyakan ke petugasnya.

Kembali ke pasar buku bekas ini, kabarnya selalu diadakan tiap bulan di Perpustakaan Athens. Tapi baru kali ini saya menyempatkan diri untuk datang. Soalnya baru tahu event ini dari Athens News. Berangkatlah kami menyusuri bike track di musim dingin saat cuaca cukup hangat.

Berbagai macam buku dijual di sini. Mulai dari novel, resep masakan, sejarah, buku anak-anak, hingga buku puisi klasik. Harganya pun relatif murah. Untuk buku-buku tebal dan bersampul bagus sekitar 1-3 dollar. Buku anak-anak dijual seharga 30 cent. Yang paling murah adalah novel-novel yang dijual 1 dollar per satu kantong plastik walmart. Ukuran kantong plastiknya sebesar kantong plastik Carefour sedang. Seberapa pun banyaknya buku novel yang bisa masuk di dalamnya harga cuma 1 dollar. Jadi kalo beli, diusahakan kantong plastiknya nda sobek.

Ara dan buku pilihannya (sayangnya gambar bukunya terpotong :D)

Saya agak bingung memilih buku. Saya tidak terlalu tahu penulis-penulis Amerika atau luar negeri. Jadinya saya hanya hunting di buku anak-anak. Kalo untuk buku anak-anak caranya milihnya lebih gampang. Cari yang kondisi bukunya masih baik dan gambar-gambarnya cerah. Ara bahkan memilih dua buku untuk dirinya sendiri. Satu buku bergambar kebun lengkap dengan tas keranjangnya, satu lagi buku kecil yang ngepas dia pegang. Buku-buku itu menjadi mainannya sepanjang hari.

Kami beruntung mendapatkan buku Sophie's World karangan Jostien Gaarder dan The Help karya Kathryn Stockett. Ada juga buku Da vinci code karangan Dan Brown dan Winnetou-nya Karl May. Dan banyak lagi buku yang saya nda kenal. Beberapa buku bekas yang dijual adalah sumbangan dari koleksi pribadi orang-orang atau juga milik perpustakaan gereja. Selain buku, ada juga VCD, DVD bekas berbagai film.
Winnetou karya Karl May

Hari itu kami berhasil membawa pulang kurang lebih sepuluh buku seharga 5 dollar. Jika saja membawa pulang buku ke Indonesia tidaklah terlalu berat dan membutuhkan ongkos banyak, saya pasti borong lebih banyak lagi.(*)

Comments

  1. Gyaaa cari buku Roald Dahl yang gak diterbitin di sini kak >.< Saya penggemar ilustrasi-nya Quentin Blake yang selalu menghiasi buku-buku Roald Dahl .___.

    ReplyDelete
  2. oke deh...nanti saya cari kalo pasar buku lagi ;)

    ReplyDelete
  3. aduh.. andai hal seperti ini ada di Indonesia... dah pasti aku borong... kebetulan lagi mau bikin perpus nih...

    ReplyDelete
  4. andai ada di Indonesia dah pasti ku borang... lagi mau bikin perpus nih...

    ReplyDelete
  5. aduh.. andai hal seperti ini ada di Indonesia... dah pasti aku borong... kebetulan lagi mau bikin perpus nih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyy...tiap bulan selalu ada pasar buku murah di perpustakaan.

      Delete
  6. selamat malam mba.
    saya sedang cari buku Winnetou-Karl May (English Version) untuk bahan penulisan skripsi. hambatan yang saya temui bahwa stock buku tersebut nihil di daerah bandung dan sudah tanya ke teman di jogja-malang-medan juga dengan respon yang sama.
    setelah melihat review blog mba, kiranya bisa bantu saya untuk buku Winnetou-Karl May ini.
    Regards
    Satrio-Pasundan University

    ReplyDelete
  7. selamat malam mba.
    saya sedang cari buku Winnetou-Karl May (English Version) untuk bahan penulisan skripsi. hambatan yang saya temui bahwa stock buku tersebut nihil di daerah bandung dan sudah tanya ke teman di jogja-malang-medan juga dengan respon yang sama.
    setelah melihat review blog mba, kiranya bisa bantu saya untuk buku Winnetou-Karl May ini.
    Regards
    Satrio-Pasundan University

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

tentang buku

"...u can buy many book,but u can't buy a knowledge" 081383118xxx pesan itu sampai ke ponselku beberapa saat setelah aku mengeluh pada seseorang tentang buku "detik-detik menentukan" BJ.Habibie yang tak berhasil aku peroleh dari peluncuran bukunya di hotel clarion hari ini. iya mungkin benar...aku terlalu mengharapkan buku yang ditulis mantan presiden ketiga ini.padahal ku punya begitu banyak buku yang bertumpuk di kamar. Belum pernah aku jamah sedikit pun. aku tak tahu beberapa hari terakhir ini aku begitu jauh dari buku. jauh dari para pengarang-pengarang besar dengan segala masterpiece-nya. akuy begitu malas membaca. malas membuka tiap lembar buku tebal itu dan memplototi huruf-hurufnya yang kecil. "tahu tidak...buku bisa membawa kesuatu tempat tanpa kamu harus bergesr se-inci pun" kata-kata itu selalu keluar jka aku mengeluh sedang malas baca buku... entahlah aku begit malas mengetahui tiap isinya. aku hanya terpesona pada banyak tumpukannya di kam...

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western ...

Alas Kaki Nyaman, Hati Senang

  sumber foto : Facebook Be.Bob Kata seorang teman memilih alas kaki   sama seperti memilih pasangan hidup,   harus cari yang nyaman. Alas kaki nyaman buat saya adalah sandal jepit, tapi tidak semua kondisi pas dengan sandal jepit.. Saat kuliah saya pun dituntut memakai sepatu. Berhubungan karena ngekost maka alas kaki hendaknya memiliki syarat murah, kuat, dan tahan lama serta pas untuk model casual , feminine , atau sporty . Pilihan saya jatuh pada flat shoes . Karena kostku lumayan dekat dengan kampus, saya cukup jalan kaki. Sepatu yang saya kenakan harus bercumbu dengan berdebu dan beladus karena sinar matahari. Paling menyedihkan ketika musim hujan dan air menggenang, saya mengakalinya dengan jalan kaki menggunakan sandal jepit dan memakai sepatu saat tiba di kampus. Tak jarang saya harus menanggung malu karena persoalan alas kaki.  Pernah sekali saya diusir saat mengenakan sepatu sandal di perkuliahan yang dosennya mengharuskan menggunakan...