Skip to main content

Ku(coba) Rangkai Tulisan Untukmu


Puluhan rasa berkelebat di benakku.Ratusan kata mewakilinya. Tak satu pun mengerucut menjadi ide brilian.Seperti bunga-bunga kapas yang terbang terbawa angin. Tak tentu tujuan. Seperti partikel-partikel atom yang memenuhi ruang. Terbang seenaknya. Berbenturan tanpa pernah saling melebur.Hanya bersinggungan dan kemudian mental.Tanpa pernah menyatu.

Kelebat bayang tiap tokoh dengan tiap cerita yang berbeda.Layaknya puzzle kotak penuh warna yang tak mampu terangkai.

Aku mendapatimu di sana.Tapi tanpacerita utuh.Padahal ingin kutuliskan sebuah cerita tentang pamit untukmu.Agar kelak kuberikan padamu jika kubernjak. Mungkin tak pernah benar-benar bertarti buatmu.Tapi seperti inilah caraku pamit.Agar aku tetap bisa menigngatmu kelak. Karena seperti inilah caraku mengabadikan dirimu.

Telah mengerucut sebuah ide untukmu. Tapi aku tak mampu membuatnya bertahan.Greget rasa itu hanya sekilas. Dan setelahnya aku kembali hanya meraba kekosngan.

Maaf aku masih menulis dalam tunduk suasana hati.Mood masih memerangkap kemampuan menulisku. Inilah kekuranganku. Dan aku meminta maaf untuk itu.

Semoga aku bisa menangkap kembali greget itu untukmu. Agar tulisan ini bisa segera kutuntaskan. Agar engaku membacanya. Ini bukanlah sebuah perpisahan. Hanya sebuah keterwakilan rasa yang memadat selama aku mengenalmu.

(Untuk "Mu" yang merasakan kepergian "Ku")

Comments

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Athens dan Kenangan Yang Kan Kukenang

College Green (sumber foto  di sini ) Tak cukup setahun, 9 bulan tepatnya saya menghirup udara di kota kecil Athens. Melihat daun maple menjadi merah dan berguguran. Menyaksikan salju menyulap semesta menjadi putih. Terkesima dengan rumput-rumput yang mejadi hijau, pompom dandelion yang tertiup angin, serta bunga-bunga bermekaran saat semi. Tiga musim yang tak pernah saya rasakan di kampung halaman membuat saya kagum terhadap kota kecil ini. Saya masuk pada kategori orang-orang yang begitu kagum dengan luar negeri. Ini pertama kalinya saya ke luar negeri, perjalanan ini membuka mata saya terhadap dunia di luar Indonesia. Saya menemukan hal-hal yang berbeda. Membuka pandangan bahwa saya terhadap sterotype yang saya bangun tentang luar negeri. Tak melulu baik dan membuat saya selalu rindu akan rumah.  Sembilan bulan saya merindukan rumah di tanah Athens, ketika telah menuju pulang saya mulai merindukan Athens. Dan rindu menyita tiap detik saya. Membuat saya sibuk mem...

Chinese New Year's Story (Just For Fun)

Amani : Si Ne Er Kuai Le Ara : Gong xi Gong Xi  Ara : Let's ask for angpao Amani : That's a great idea                                 After a while....... Ara  : i got cellphone Amani  :  i just got rundown program of chinese new year Ara : maybe there's money inside the paper Amani : I hope so Amani : What are you doing? Ara : I'm Checking my facebook Amani : Do you have facebook? Ara : Absolutely  Amani : let me see Ara : Wait, i wanna twit our picture   Amani : Do u also have a twitter? Ara : Sure. Do you have?  I will follow u Amani : i should ask for cellphone instead of  piece of paper Ara : Yes, you should...hahaha Ara : Anyway, let's play around. I don't know how to use cellphone Amani : oke...