Skip to main content

Melankoli Traveling


Aku selalu bertanya pada diriku mengapa sebuah perjalanan mampu membuatku menemukan kesenangan-kesenangan kecil. Aku jarang melakukan perjalanan udara. Belum pernah melakukan perjalanan laut. Hanya perjalanan daratlah yang selalu menjadi saranaku untuk menemukan kesenangan-kesenangan kecil itu.

Perjalanan yang berkelok. Penuh liku. Sekeliling adalah tembok alam bumi yang berdiri menahun. Pohon-pohon hijau dan julangan bebatuan yang terasa seperti bentang labirin yang selalu member I kejutan pada ujungnya.

Aku selalu punya jutaan ide saat berada diperjalanan. Ada saat dikala aku menyukai seseorang aku berharap melintas di depan rumahnya, setidaknya melihat ia berada di teras rumahnya. Atau kadang juga aku berimajinasi jadian dengan seseorang yang aku suka meski dalam kenyataan itu adalah kemustahilan adanya.

Kadang pula kuciptakan tokoh-tokoh aneh dalam perjalananku. Semisalnya ada cowok gagah yang kemudian tiba-tiba berkenalan denganku.hihihihi. Kadang aku mengimajinasikan diriku menjadi putri dari sebuah kerajaan yang hendak melakukan lawatan di negeri lain.

Kadang pula kucoba pikirkan puluhan cerita untuk membuat para tokoh tersebut terkoneksi dalam satu grand story. Dalam perjalanan selalu kutemui puluhan kalimat-kalimat puitis. Kalimat-kalimat keren dengan pilihan kata yang sederhana.Tapi kadang cerita dan kalimat-kalimat itu menguap jika aku telah tiba di tujuan. Mungkin karena lebih focus pada orientasi di tempat tujuan. Sehingga hal-hal imanjinatif itu menguap tak berbekas.

Mungkin harus membawa catatan-catatan kecil sebagai pengingat kala melakukan perjalanan. Agar imajinasi itu bisa aku jebak dan membekas dalam catatan-catatan kecil. Mungkin memang harus menabung ide agar kelak bisa melihat apakah ia telah berbunga di bank imajinasi.

Mungkin aktivitas menulis ini harus aku lakukan dalam sebuah perjalanan. Atau mungkin aku cocoknya menulis sebuah cerita perjalanan. Aku membayangkan diriku dalam rumah bus dan berkeliling-keliling Indonesia atau dunia. Hebat!!!

Comments

Popular posts from this blog

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

Asyiknya Berkirim Kartu Pos

Kartu pos untuk teman-teman di Indonesia. Beberapa minggu ini saya lagi senang-senangnya berkirim kartu pos. Membeli kartu pos di court street. Menuliskan nama dan alamat yang akan dikirimkan. Menuliskan pesan yang akan disampaikan. Dan membawanya ke kantor pos dan memposkannya. Prosesnya itu begitu menyenangkan buatku. Terlebih lagi ketika orang yang saya kirimi kartu pos mengabarkan kalo kartu posnya sudah sampai, rasanya seperti mission completed deh. Selain mengirimkan kartu pos ke teman-teman di Indonesia, saya juga bergabung di Postcrossing . Sebuah web yang menyatukan para penggemar kartu pos seluruh dunia. Saya menemukan web Postcrossing ini tak sengaja ketika sedang mencari informasi berapa harga prangko untuk kartu pos luar negeri. Caranya gampang, daftar di webnya, kemudian kamu akan menerima 5 alamat yang harus kamu kirimi kartu pos. Saat pertama join kamu harus mengirim kartu pos. Ketika kartu pos itu diterima, maka alamat kamu akan disugesti untuk dikirimi kartu po...

Punya KTP Amerika

Akhirnya saya punya KTP Amerika. Sok pamer? Mungkin iya. Gaya juga masuk dalam kategori itu. Secara selama ini saya cuma punya KTP Bone dan KTP Baubau. KTP Makassar saja nda punya sama skali. Padahal hidup di  Makassar hampir 5 tahun. Nah, dapat KTP Amerika yang disini lebih dikenal dengan nama State ID itu penting buat kelangsungan hidup saya di Athens. Meskipun tinggal 6 bulan lagi, tapi untuk mengisi dompet dengan kartu berbahasa Inggris saya anggap sedikit perlu. Biar sedikit gaya dan jadi kenang-kenangan kalo pulang nanti. Ngantri bikin State ID Saya sudah lima bulan tinggal di Athens dan baru ngurus State ID. Ckckckcckck. Padahal saya nda ada kerjaan di rumah. Telat pasalnya yang harus nemenin pergi ngurus sibuk kuliah. Pas musim libur ini baru deh sempat ditemani bikin. Saya menganggap penting State ID itu hanya karena persyaratan untuk menjadi anggota perpustakaan di Athens Library perlu pake State ID. Saya sangat ingin membaca serial ketiga The Lost Hero-nya Rick Ri...