Skip to main content

Hukum Tarik Menarik


Beberapa hari yang lalu, seorang teman berbicara depan froum breefing pagi hari. Ia membagikan cerita tentang proses pencairan kreditnya yang menemui banyak kendala. “Hampir saja Sang debitur membatalkan pengambilan kreditnya karena beberapa kendala. Tapi saya tetap berpikir positif. Terus berpikir bahwa pencairan ini akan berhasil.Karena jika saya beranggapan bahwa pencairan kredit ini tidak berhasil, maka itu akan menjadi kenyataan”. Dan akhirnya prncairan pun berhasil dan kendala-kendala yang ditemui bisa diatasi.

Aku tiba-tiba teringat pada hukum tarik menarik. Dalam ilmu Alam, ada sebuah hukum yang menyatakan bahwa jika kutub positif didekatkan dengan kutub negatif sebuah magnet keduanya akan saling tarik menarik. Dan ternyata hukum tersebut pu terjadi di dalam keseharian manusia. (Tapi terjelaskan dengan cara yang berbeda).

Sesungguhnya manusia dan semesta adalah sebuah bentuk keterikatan yang tak kasat mata. Semesta adalah makrokosmis dan pikiran mikrokosmis.Pikiran manusia adalah magnet yang beigtu besar. tiap apa yang manusia pikirkan mampu menggerakkan alam semesta untuk ikut menwujudkannya. Dalam buku the Secret law of atraction ini begitu lengkap di bahas. Rhonda Byrne menuturkan kembali dalam bukunya bahwa seberapa intens manusia memikirkan pengharapan pengharapannya maka pikiran-pikiran itu mampu mewujud dalam dunia nyata.


Terlepas dari manusia sadar atau tidak, hukum tarik menarik ini bekerja sesuai pikirannya. Pada titik tertentu ketika seseorang sangat menginginkan sesuatu dan terus memikirkannya maka benda tersebut benar-benar akan mewujud. Dan ketika seseorang berada dalam ketakutan akan kehilangan benda tersebut maka benda tersebut akan benar-benar hilang.

Hukum tarik menarik tidak hanya bekerja pada benda-benda konkret tapi juga pada hal-hal abstrak yang menjadi pikiran manusia.
Namun hukum tarik menarik ini tidak mampu memilih milah yang baik dan buruk. Hukum tarik menarik tidak mengenal yang tidak seseorang inginkan. Ia hanya patuh pada apa yang anda pikirkan. inilah yang menjelaskan mengapa kecemasan selalu menjadi nyata. Karena manusia memikirkan hal-hal negatif. Bahkan ketika manusia berpkir "saya tak ingin membuat kesalahan hari ini" respon yang akan diterima hukum ini adalah anda berbuat kesalahan hari ini.

Hukum ini menjadi resep-resep jitu dalam buku-buku motivasi dan juga dalam buku-buku novel. Paulo Coelho dalam Al-Chemist menggunakannya. " Segenap alam semesta akan membantumu mewujudkannya".Dalam Tetralogi laskar Pelangi pun Andrea hirata menggunakan kekuatan hukum ini. "Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu".


Pernah sekali saya membaca status Facebook Hernowo Sang penulis "mengikat Makna". tentang seorang pesenam rusia yang harus melakukan salah satu gerakan senam yang sulit. Awalnya ketika latihan, ia selalu gagal melakukannya. Sang Pelatih menyuruhnya berlatih dalam alam pikirannya. Ia berlatih dalam imajinasinya melakukan gerakan senam tersebut dengan sukses. Ia memikirkannya berulang-ulang. Dan setelah ia benar-benar kembali harus melakukannya ia berhasil membuat kemajuan.


Membuat daftar-daftar pengharapan dan terus berusaha memikirkannya menjadi salah satu cara untuk membuatnya menjadi nyata. Visualisasi dalam alam imajinasi yang lebih sering menggerakkan semesta untuk mewujudkan mimpi-mimpi manusia. Buatlah daftar pengharapanmu. Mulailah dari hal-hal kecil. buatlah dengan begitu detail. Dan teruslah berpikir positif.


Dan begitulah alam pikiran bergerak atas kehendak bebas manusia. Manusialah yang menjadi episentrum segala daya.Jangan berhenti bermimpi. Tetaplah berpikir positif karena semesta merespon pikiranmu dan selamat menjadi Magnet yang begitu kuat....

Comments

Popular posts from this blog

Tips Memilih Majalah Anak Untuk Buah Hati

Menanamkan hobby membaca pada anak perlu dilakukan sejak dini. Kebiasaan membaca haruslah dimulai dari orang tua. Memberi akses pada buku-buku bacaannya salah satu langkah penting. Namun, membacakan cerita dan mendapatkan perhatian anak-anak merupakan tantangan tersendiri.  Ara dan Buku Bacaannya Saya mengalaminya sendiri. Ara (3 tahun) cukup gampang untuk bosan. Memintanya fokus mendengarkan kala saya membacakannya buku cukup susah. Pada waktu-waktu tertentu ketika dia menemukan buku yang menarik perhatiannya, dia dengan sukarela memintaku mengulangnya berkali-kali. Namun, ketika saya membacakannya buku yang tidak menarik minatnya, dia memilih bermain atau sibuk bercerita sampai saya berhenti membaca. Untuk menarik minatnya akan buku, setiap kali ke toko buku saya membiarkannya memilih buku apa yang ingin dia beli. Kebanyakan pilihannya ada buku cerita dengan karakter favoritnya, Hello Kitty. Untuk buku anak- anak pilihanku, syaratnya adalah ceritanya pendek, kalimatnya mudah ia paham

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar