Skip to main content

Beda Chic, Beda Sekar


Beberapa waktu lalu aku tertarik membeli dua jenis majalah khusus perempuan. Yang pertama Sekar dan yang satunya lagi Chic. Keduanya merupakan satu grup dibawah atap Kompas Gramedia Majalah.

Majalah Sekar bolehlah dikatakan masih bayi. Edisi yang aku beli kemarin masihlah edisi awal di tahun pertamanya.
Aku penasaran membaca ketika tahu bahwa majalah ini masih baru.

Ia harus bersaing dengan majalah Femina dan Kartini yang telah lebih dahulu bertualang di dunia perempuan.
Majalah Sekar memiliki segmentasi yang berbeda dengan majalah Kartini atau Femina.

Jika Kartini melirik segmen perempuan yang masih menyukai hal-hal "tradisional", Femina dengan segmen perempuan modern mapan dengan rutinitas kerja yang padat, Sekar hadir dengan segmentasi yang lain.


Menurut pembacaan yang aku lakukan, Sekar melirik segmentasi perempuan (khususnya ibu rumah tangga) yang memfokuskan dirinya untuk mengurus rumah tangga. Tidak menitiberatkan pada wanita karir yang sibuk mengurus karirnya.

Segmentasi ibu-ibu rumah tangga memang menjadi pasar yang menjanjikan.
Pada umumnya ibu-ibu rumah tangga mengkonsumsi media elektronik serupa televisi yang kadang tidak memberi informasi yang begitu penting dalam hal urusan rumah tangga. Sekar hadir sebagai majalah yang berusaha menutup celah-celah yang tinggalkan oleh media televisi. Berusaha menghadirkan pengetahuan-pengetahuan tentang rumah tangga, kesehatan keluarga, resep masakan, dan juga tetap menghadirkan informasi public figure.

Chic, si perempuan centil

Jika Sekar, Femina, dan Kartini melirik segmentasi perempuan yang telah berkeluarga, majalah Chic hadir dengan segmentasi wanita karir lajang yang masih menikmati hidupnya. Perempuan-perempuan yang masih sibuk memikirkan dandanan dan fashion tanpa harus direpotkan dengan urusan rumah tangga.


Chic menyajikan informasi yang tak kalah kaya pengetahuan dan juga informasi seputar public figure. Juga menampilkan rubrik tentang pandangan pembacanya tentang karir mereka dan sajian teknologi informasi yang marak dilakoni serupa blog dan facebook.

Chic seperti perempuan centil yang masih berusaha menggali potensi yang ada dalam dirinya. Tak puas pada prestasi yang dimilikinya saat ini dan masih terus berusaha mengejar mimpinya. Majalah franchise Amerika ini berada di Divisi majalah gaya hidup, Kompas Gramedia.

Segmentasi pembacanya adalah perempuan umur 20-25 tahun yang masih senang membaca informasi-informasi seleb-seleb terkenal, fashion update, gaya dandanan terbaru dan konsultasi seputar karir, dan kehidupan. Majalah chic menurutku seperti majalah remaja bagi perempuan-perempuan yang baru meniti karir.


Dan untuk saat ini majalah franchise ini yang paling chic denganku.hehehehe

(Siapa tahu blogku bias diulas di rubric blog reviewnya atau suatu saat nanti aku bisa ikut jadi kontributornya…hehehehee)

Comments

  1. udah pernah baca majalah gogirl?? itu lebih bagus dari chic, menurut gw ^^

    ReplyDelete
  2. lebih bagus karena rubrik gosipnya lebih banyak. rubrik2 lain juga menarik dengan isi yang singkat tapi padat, ga kebanyakan tulisan jadi membosankan tapi diselingin foto, gambar, dan design halaman yang remaja sampai dewasa muda banget.

    ReplyDelete
  3. udah pernah baca go girl. tapi ga terlalu suka.hehehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ollo Si Beruang

Ollo si Beruang Di sebuah hutan yang lebat dimana pohon-pohon menjulang tinggi. Akar-akarnya belukar di tanah. Rumput-rumput lebih hijau dari yang pernah kamu lihat. Di dalam hutan semua binatang hidup bersama mengikuti hukum alam. Jangkrik-jangkrik dan serangga mengkolaborasikan suara yang harmonis bersama bunyi bunyi gesekan dahan, dan daun berguguran. Di hutan ini, jauh di dalam hiduplah seekor beruang. Ia bernama Ollo. Ollo sangat bahagia hidup di hutan. Di sini dia berteman dengan imut si semut. Imut tinggal di bawah tanah di samping pohon yang Ollo jadikan rumah. Tak cuma imut si semut, Ollo juga berteman Acil si kelinci. Mereka sering berkumpul dan bercerita. Atau kadang bermain di sekitar lapangan tempat mereka tinggal. Tempat tinggal mereka jauh di dalam hutan. Di sana terdapat tanah lapang yang tak terlalu luas. Rumput-rumput tumbuh tapi tidak terlalu tinggi.Di balik rumput-rumput itulah Acil si Kelinci membuat sarangnya. Ada batu-batu besar yang berongga yang menjad

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling

Pada Sebuah Beranda

Siapa yang tak mengenal bondan winarno. Presenter pembawa acara kuliner di televisi. Mempopulerkan istilah “Mak Nyus” untuk tiap komentar enak tentang makanan yang dimakannya. Tapi hanya sedikit yang tahu bahwa ia adalah seorang wartawan senior yang telah malang melintang di dunia jurnalisitik. Memiliki segudang pengalaman liputan. Bahkan pernah membuat salah satu laporan investigasi yang mengungkap sebuah kasus. Namun tak hanya sisi jurnalistik, Bondan Winarno pun seorang penulis sastra yang cukup ciamik. Beberapa waktu lalu seorang teman mengirimkan fotokopian kumpulan cerpen Bondan Winarno yang berjudul “Pada Sebuah Beranda”. Buku ini sudah lama aku cari di toko-toko buku. Namun tak kunjung aku temukan. Hingga seorang teman berbaik hati mengirimkan fotokopiannya yang bersumber di perpustakaan kotanya. Ada 25 cerpen yang dimuat dalam buku tersebut. Pada Sebuah Beranda ini diterbitkan oleh Bondan Winarno sebagai kado ulang tahun untuk dirinya sendiri yang dalam istilahnya “Celebrat