Skip to main content

Kunamai Engkau, Anna Dara Makeishana

 

William Shakespeare, ““What’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet. Saya tak bersepaham dengan penyair terkenal itu. Nama serupa gerbang untuk mengenal seseorang. Nama juga menjadi pengingat. Nama adalah doa. Nama adalah sebuah pengharapan. 

Maka ketika kamu dalam kandungan, ayahmu begitu galau mencarikanmu nama. Tapi buatku, itu tak pernah menjadi masalah. Jauh sebelum kamu dikandung, saya telah menuliskan namamu di sudut pikirku. Nama yang istimewa. Nama yang menjadi identitasmu. 

Jika nama kakakmu, Ara berasal dari imaji tentang seorang dewi pengetahuan, Saraswati, maka namamu berasal dari identitas budaya yang mewakili kesukuanmu. Kelak ketika kamu ditanya oleh teman-teman ayahmu yang sering datang ke rumah, kamu bisa menjawabnya dengan bangga, bahwa namamu menjelaskan asalmu. 

Meski itu, sebulan sebelum kamu lahir ayahmu masih ragu dengan nama yang akan disematkan padamu. Masih berusaha dicarinya nama-nama Sansekerta yang bermakna baik. Untunglah, kemudian ia bersepakat menamaimu seperti mauku, dengan kompromi dan dialog tentunya. 

Aku ingin menamaimu Anna Dara Makesya. Sebuah nama yang berasal dari bahasa Bugis dan Wolio (Baubau). Anna Dara berasal dari kata Ana' dara yang berarti anak perempuan. Sedangkan Makesya dari bahasa Wolio, Makesa, yang berarti cantik.Saya telah menyukai kata itu sejak pertama saya mendengarnya. Terdengar indah, merdu dan sesuai dengan artinya. Saya pun meniatkan akan memberi nama Makesha untuk anak perempuanku kelak. 
Mengapa bukan bahasa Sansekerta? Mengapa bahasa daerah? Karena dua kata itu mewakili asalmu.  Seperti yang selalu dijawab kakakmu setiap kali ditanya orang mana, dengan bangga dia menjawab Bugis-Buton. 

Kemudian ayahmu, yang berkecimpung di dunia tulis menulis, menganggap irama nama itu tidak sempurna. Tak berima seperti pantun.  Maka ia mengusulkan mengganti kata Makesya dengan Makeshana. 

Saya tidak sepakat awalnya. Kemudian seperti dalam kehidupan rumah tangga yang kelak akan kau jalani, terjadi dialog, diskusi, dan kompromi yang berujung pada kesepakatan menjadi Makeishana tanpa perubahan arti sama sekali. 

Oh iya, Anna adalah masukan nama dari kakakmu yang selalu ingin menjadi Princess Elsa sedangkan kamu adalah Princess Anna. 

Maka, dirimu kami namai Anna Dara Makeishana, anak gadis yang cantik. Yang tak hanya cantik secara lahir namun juga cantik hatinya. 

Selamat satu bulan, Anna sayang. 

Bogor, 4 Sepetember 2016

Comments

  1. sampai ketemu Anna. *ketjup dari jauh*

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga bisa ketemu tante Meike di Jogja

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Sengsara Membawa Nikmat

  Judul : Sengsara Membawa Nikmat Penulis : Tulis Sutan Sati Penerbit : Balai Pustaka Midun, lelaki muda baik budinya halus pekertinya disukai warga sekampung. Namun, hal ini menciptakan kebencian Kacak, kemanakan Tuanku Laras, kepada Midun. Segala cara dilakukan Kacak untuk menjebak Midun. Hingga akhirnya ia menyewa pembunuh untuk menghabisi nyawa Midun. Untungnya, Midun masih mampu menghindar dari tikaman pisau. Namun perkelahian itu menjebloskan Midun ke penjara. Membuatnya terpisah dari keluarganya. Penderitaan tak berhenti di situ, di penjara pun Midun menerima siksaan. Hingga masa ia bebas, ia memilih tak pulang ke Bukit Tinggi. Ia memilih mengadu nasib ke Betawi mengantar Halimah, perempuan yang ditolongnya pulang ke Bogor. Di tanah Jawa inilah lika liku hidup membawanya menjadi asisten demang dan pulang ke tanah Padang.  Judul buku ini cukup mencerminkan cerita lengkap sang tokoh utama. Kemalangan silih berganti menimpa sang tokoh utama. Namun berpegang pada keyakinan ...

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang pen...