Skip to main content

Ara dan Film Bioskop Pertama Yang Ditontonnya Sampe Tuntas

                We Met Baymax 

Wow! Judul yang panjang. Ya, ini cerita Ara. Jangan bosan wahai pelalu-lalang yang singgah di lego-lego. 

Kemarin, saya, Ara, dan Ayahnya menghabiskan malam dengan menonton film animasi terbaru dari Disney, Big Hero 6. Film ini sudah menarik minat Ara sejak pertama ia melihat iklannya di saluran Disney Junior. Ia tertarik ketika melihat sebuah benda putih besar serupa balon yang memiliki mata kempes dan berusaha menyelotipnya dengan isolasi di layar kaca tivi kami. 

Tiap kali ia melihat promo film ini, ia akan berteriak kegirangan dan memanggil saya untuk melihatnya juga. Sudah kujanjikan padanya untuk menonton film itu di bioskop. Sempat ragu apakah kami bisa menontonnya bertiga, karena ayahnya cukup sibuk di kantor. Syukurlah, sore kemarin kami bisa menontonnya bersama. 

Big Hero 6 bercerita tentang anak remaja cerdas bernama Hiro Hamada. Film ini dibuka dengan scene adu robot dimana Hiro berhasil menang yang sayangnya harus berakhir di kantor polisi karena mereka menggunakan uang untuk bertaruh. Kemudian pemirsa diperkenalkan pada kakak Hiro, Takashi Hamada, mahasiswa cerdas dari Universitas terkemuka di San Fransokyo ( Ya...latar kota film ini adalah hibrid antara San Fransisco dan Tokyo). 

Kemudian, Hiro berkenalan dengan teman-teman kakaknya dan Professornya serta sebuah robot bernama BayMax. Ia tertarik untuk kuliah di kampus tersebut, karenanya mengikuti pameran hasil karya teknologi agar bisa diterima. Ia menciptakan mikrorobot yang bisa dikendalikan melalui sensor saraf. Sebuah teknologi yang menjanjikan dimasa depan. Seorang pengusaha menawar teknologi tersebut tapi Hiro menolak. Ia memilih untuk menerima tawaran universitas untuk kuliah. 

Namun sebuah kebakaran besar menghancurkan kampus. Takashi Hamada tewas dalam kebakaran tersebut. Hiro sangat berduka. Tanpa sengaja ia mengaktifkan Baymax. Robot perawat yang penuh perhatian dan penyayang. Masaalah muncul ketika sekeping microrobot Hiro tidak berhenti bergerak seolah-olah ingin ke suatu tempat. Seseorang memanfaatkan teknologi temuan Hiro, dan ia memanfaatkannya untuk kejahatan. 

          Selfie dulu sebelum nonton

Ara sangat exicted menonton film ini. Awalnya saya cukup waswas, takutnya ia tidak betah, atau teriak-teriak di dalam bioskop. Ini bukan kali pertamanya ia menonton di bioskop. Saat umur 6 bulan, saya sudah mengajaknya nonton. Tapi saat dia bayi tiap kali saya bawa ke bioskop dia akan nenen dan kemudian tidur. Bencana nonton yang cukup parah waktu di Athens, Ohio saat nonton The Hobbit. Film berdurasi tiga jam dan Ara sudah bobo siang. Jadi, ayahnya harus rela keluar bioskop dan menemaninya main.

Setelah kejadian itu, saya dan suami tidak pernah lagi nonton film sama-sama. Kalo saya mau nonton, dia yang jagain Ara. Kalo dia yang nonton saya harua absen. Nah, kemarin adalah momen pertama kami re-unite di bioskop. Plus Ara. 

Senang rasanya Ara mulai paham nonton. Soalnya saya dan suami hobby nonton juga. Ketika Baymax muncul ia tertawa senang. Serasa mengenali kawan lama. Ia memprotes baju robot Baymax yang awalnya warna hijau. "Bukan bajunya", kata Ara. Iya juga sih, baju yang sering dia liat yang warna merah. Pas si Baymax pake baju robot warna merah, "nah, itu bajunya", komen Ara. 

Beberapa scene sempat membuat dia takut. Pas penjahatnya datang sembari membangun keping-keping hitam membuat dia bergidik dan bersembunyi. Kupikir dia akan menangia keras, ternyata tidak juga. Ara lumayan mengerti jalan cerita film Big Hero 6. Ia bahkan suka main-main serupa Hiro yang terbang bersama Baymax dengan celengan robot androidnya.      
 
      Potongan tiketnya bakal disimpan

Tidak sabar membawanya menonton film animasi anak-anak lagi. Tahun depan ada Minions movie. Sayang Doraemon nda tayang di jaringan cineplex. Pasti kutonton juga bareng Ara. 

Anyway, Big Hero 6 worth to watch. Jadi  pengen punya Baymax yang hugable kayak punya Hiro.(*)

Bogor, 15 November 2014

Comments

  1. Anonymous11/15/2014

    Keren banget ya Big Hero ini?
    Banyak yg ngereview bagus
    Jadi pengin liat

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Alas Kaki Nyaman, Hati Senang

  sumber foto : Facebook Be.Bob Kata seorang teman memilih alas kaki   sama seperti memilih pasangan hidup,   harus cari yang nyaman. Alas kaki nyaman buat saya adalah sandal jepit, tapi tidak semua kondisi pas dengan sandal jepit.. Saat kuliah saya pun dituntut memakai sepatu. Berhubungan karena ngekost maka alas kaki hendaknya memiliki syarat murah, kuat, dan tahan lama serta pas untuk model casual , feminine , atau sporty . Pilihan saya jatuh pada flat shoes . Karena kostku lumayan dekat dengan kampus, saya cukup jalan kaki. Sepatu yang saya kenakan harus bercumbu dengan berdebu dan beladus karena sinar matahari. Paling menyedihkan ketika musim hujan dan air menggenang, saya mengakalinya dengan jalan kaki menggunakan sandal jepit dan memakai sepatu saat tiba di kampus. Tak jarang saya harus menanggung malu karena persoalan alas kaki.  Pernah sekali saya diusir saat mengenakan sepatu sandal di perkuliahan yang dosennya mengharuskan menggunakan...

Ketika Salju Kembali Turun

Salju kembali turun. Saya senang jika salju turun. Itu berarti saya bisa main-main salju lagi. Setiap kali salju maka ribuan khayalan yang ingin saya lakukan di benakku. Dulu saya belum sempat membuat boneka salju. Frosty selalu menjadi mainan yang asyik ketika musim salju seperti yang saya lihat di televisi. Dan kemudian saya ingin membuat Snow Angel. Berbaring di salju dan kemudian menggerak-gerakkan kaki dan tangan sehingga membuat saljunya membentuk malaikat lengkap dengan sayap. Snow Bird bikinanku Karenanya ketika salju kembali turun saya tidak lagi berniat narsis dengan foto-foto biasa di tengah salju. Saya mau buat Snowman dan membuat cetakan snow angel. Kali ini kaos tangan khusus salju menjadi senjata lengkap. Saya tidak ingin membuat tangan saya beku sebelum membuat boneka salju. Atau at least menyerupai boneka salju. Sebelum ke Athens, Ema sempat memberiku syal rajutannya. Kujanjikan padanya akan kukalungkan manusia salju yang kelak saya buat. Dan akhirnya saya memenu...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...