Skip to main content

Macaroon Love



Judul : Macaroon Love
Penulis : Winda Krisnadefa
Penerbit : Romance Qanita
Harga : Rp. 54.000

Magali. 24 tahun. Dia berharap namanya bukan Magali. Nama yang diberikan Jhodi-panggilannya untuk ayahnya- yang kedengaran asing dan aneh. Sama anehnya dengan kepribadiannya yang nyentrik dan berbeda dari kebanyakan orang. Juga selera makanannya yang cukup aneh semisalnya mencocol french fries pada es krim sundae. Penguasaan pengetahuannya pada kuliner menjadikannya seorang freelance food writer. Namun, ia masih saja menganggap hidupnya yang anti mainstream disebabkan oleh namanya. Hingga suatu hari ia bertemu Ammar, pemuda yang juga suka mencocol kentang goreng di es krim sundae. Lebih kebetulan lagi Ammar memiliki restoran bernama sama namanya. Namanya yang tidak disukainya. 

Macaroon Love adalah buku karangan Winda Krisnadefa. Saya mengenal penulis yang akrab dipanggil Emak Goel lewat media sosial. Dia sangat aktif ngetwit, ngefesbuk, ngeblog, hingga mengurusi kampung fiksi dan komunitas emak-emak blogger. Pembawaannya yang sederhana dan kocak tercermin di buku Macaroon love. Kisah cinta Magali cukup sederhana dan hanya berkonflik pada pertentangan batin sang tokoh. Tokoh-tokohnya pun sangat sedikit sehingga eksplorasi cerita tidak terlalu panjang. Namun kesannya jadi buru-buru. 

Membaca buku Macaroon love seperti naik mobil dengan santai. Dibaca tanpa perlu ketegangan karena sejatinya ini adalah kisah percintaan yang sederhana. Ceritanya terkesan buru-buru. Pendekatan personal antara Magali dan Ammar tidaklah cukup banyak sehingga saya merasa masih butuh adegan romantis keduanya untuk tahu bahwa mereka saling menyukai. Jadinya baru mau nikmatin romantisnya, eh udah habis. Hehehehe. 

Overall, buku ini cukup enak dibaca untuk bersantai-santai apalagi sambil makan kue macaroon-yang pada hal ini membuat saya penasaran akan rasanya karena bentuknya lucu dan colorfull :D. Buku ini mendapat angka 3 bintang dari saya.  Selamat membaca. (*)

Baubau, 7 Nov 2013

Comments

Popular posts from this blog

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western ...

tentang buku

"...u can buy many book,but u can't buy a knowledge" 081383118xxx pesan itu sampai ke ponselku beberapa saat setelah aku mengeluh pada seseorang tentang buku "detik-detik menentukan" BJ.Habibie yang tak berhasil aku peroleh dari peluncuran bukunya di hotel clarion hari ini. iya mungkin benar...aku terlalu mengharapkan buku yang ditulis mantan presiden ketiga ini.padahal ku punya begitu banyak buku yang bertumpuk di kamar. Belum pernah aku jamah sedikit pun. aku tak tahu beberapa hari terakhir ini aku begitu jauh dari buku. jauh dari para pengarang-pengarang besar dengan segala masterpiece-nya. akuy begitu malas membaca. malas membuka tiap lembar buku tebal itu dan memplototi huruf-hurufnya yang kecil. "tahu tidak...buku bisa membawa kesuatu tempat tanpa kamu harus bergesr se-inci pun" kata-kata itu selalu keluar jka aku mengeluh sedang malas baca buku... entahlah aku begit malas mengetahui tiap isinya. aku hanya terpesona pada banyak tumpukannya di kam...

Valentine Yang Mengejutkan

Postcard page 1 13 Februari    Dua wanita dan tiga pria sibuk mengerumuni salah satu meja di salah satu sudut kafe Donkey di kota kecil Athens, Ohio.   Cangkir-cangkir kopi dan kue kering menjadi penganan di atas meja berdampingan dengan coretan-coretan kertas yang sibuk mereka diskusikan. Hoodie sweater mereka terpasang   menutupi masing-masing kepala. Sesekali mereka menyeruput kopi untuk menghangatkan badan. Di luar cuaca cukup dingin dan salju turun perlahan. Ini hampir pertengahan februari tapi salju masih saja betah menyelimuti kota ini.   “Tring” lonceng pintu masuk bergemerincing ketika seorang pria dengan berjaket tebal masuk terburu-buru. Udara dingin mengalir cepat memenuhi ruang. Beberapa pengunjung memandang ke arah pria itu. “Apakah rencana sudah matang?” tanyanya pada kelompok diskusi itu.   ***   Ethan, dia pacarku. Pria yang kukenal lewat jejaring sosial. Kami berkenalan lewat   akun klub buku yang kami follo...