Skip to main content

Putri Yang Menyelamatkan Dirinya Sendiri

Zaman dahulu kala hiduplah seorang putri yang memiliki kulit seputih salju. Oleh sang Ratu, ia diberi nama Snow White, Putri Salju. Sayangnya sang putri harus kehilangan Ratu saat ia masih kecil. Sang Raja berusaha menjadi ayah sekaligus ibu sang putri. Namun lambat laun, ia sadar ada beberapa hal yang tidak bisa seorang ayah ajarkan pada sang putri. Hanya seorang ibu yang bisa mengajarnya. Maka sang Raja pun memilih pengganti Ratu yang paling cantik dan paling cerdas untuk Putrinya. Suatu hari sang Raja ke medan perang dan kemudian gugur. Sang putri pun dibesarkan oleh Ratu. Tak ada yang menyangka Ratu adalah seorang penyihir jahat. Dia memiliki cermin sakti. Pada cermin itu ia selalu bertanya " cermin di dinding, siapa yang paling cantik di dunia?". Dan cermin itu akan menjawab bahwa sang ratulah yang paling cantik.

Tahun berlalu hingga Putri salju menjadi dewasa. Sang ratu bertanya kembali kepada cermin ajaib. Sayangnya jawaban sang cermin yang tercantik adalah putri salju. Ratu marah. Ia tak ingin putri salju menjadi yang paling cantik. Maka sang Ratu menugaskan abdi paling setianya untuk membunuh sang Putri. Namun abdi sang ratu tidak tega membunuh Putri Salju. Ia hanya membuangnya ke hutan dan membunuh serigala yang kemudian diambil jantung untuk bukti kematian Putri salju ke sang ratu.

Di hutan putri salju diselamatkan oleh 7 kurcaci. Putri salju diperbolehkan tinggal di rumah kurcaci itu. Di Istana, sang ratu kembali bertanya pada cermin ajaib siapa yang paling cantik. Dan jawabnya masihlah si putri salju. Sang Ratu murka. Ia lantar mencari Putri Salju ke hutan dan memberikan apel merah. Putri salju yang lugu tidak curiga pada Ratu yang menyamar sebagai nenek tua. Ia lalu menggigit buah apel itu yang membuatnya tidur dan tidak terbangun. 7 kurcaci sedih melihat putri salju. Hingga datang pangeran yang kemudian mencium putri salju.Putri salju pun terbebas dari mantra Ratu. Ia bersama pangeran mengalahkan ratu dan hidup bahagia selamanya.

Apakah kamu sudah membaca serial Putri Salju? Ataukah Ayah sudah mendongengkannya untukmu. Putri salju adalah dongeng yang paling sering kubaca. Saya bahkan tidak ingat lagi membacanya dibuku mana saking begitu populernya dongeng ini. Di Disney ia selalu digambarkan memakai gaun biru kuning dengan lengan gelembung merah dan biru tua. Pangeran tampan dengan kuda putih. Tapi zaman bergerak Ara. Perempuan tidak harus menunggu pangeran untuk menyelamatkan dirinya. Dan Putri Salju di zaman kamu lahir pun memiliki cerita lain.

Seminggu lalu kita menonton film Mirror Mirror : Untold Adventure The Snow White. Nonton bareng om Iqo, om Fuad, Titi Ema,dan Titi Ecy. Ditraktir pula.\(^^)/. Film ini tentang. Putri Salju, Penyihir Jahat, Pangeran, Kurcaci, dan Apel. Tapi jangan berpikir tentang cerita yang sama berulang sayang. Dunia sepertinya tidak butuh lagi putri yang hanya tertidur dan menunggu pangeran menciumnya. Dunia membutuhkan putri yang independent. Tidak lagi bodoh tertipu oleh mulut manis nenek tua. Bukan lagi putri lugu yang menerima semua kebenaran. Putri yang dunia tawarkan adalah putri yang menguasai ilmu teknik berpedang, cerdas, dan mampu menyelamatkan dirinya sendiri. Dan di film Mirror-Mirror, sosok Putri salju dihadirkan lagi dengan karakter barunya.

Film ini dibuka dengan animasi yang sangat cantik. Bermula dari cerita yang sama dengan dongeng di atas. Hingga putri salju berulang tahun 18 tahun. Sang ratu yang adalah penyihir jahat diperankan dengan apik oleh Julia Robert. Saya kurang tahu putri salju diperankan oleh siapa. Apalagi sang pangeran. Kupikir Julia Robert begitu keren memainkan perannya sampai saya mengacuhkan pemeran yang lain. Sang pangeran juga tidak begitu tampan. Kesan yang saya tangkap adalah pangeran sangat lemah. Sedangkan putri salju adalah perempuan yang mandiri.

Putri salju yang berulang tahun memberanikan diri keluar dari istana dan menemui rakyatnya. Yang terjadi adalah rakyat yang menderita dan kelaparan karena sang ratu menaikkan pajak. Ratu terancam bangkrut sehingga diberi saran oleh abdinya untuk menikah dengan bangsawan kaya. Saat keluar dari istana putri salju menyelamatkan pangeran yang dilucuti semua pakaian dan hartanya oleh perampok hutan. Cerita bergulir hingga pangeran sampai ke istana ratu untuk meminta pertolongan. Sang ratu terkesima dengan ketampanan sang pangeran dan berniat menikahinya. Sementara cermin ajaib telah menjawab bahwa kelak yang sang ratu tak lagi disebut sebagai yang paling cantik. Tergantung dari sudut pandang penilainya. Sang ratu mencurigai putri salju yang ternyata telah membuat pangeran jatuh cinta saat sang ratu mengadakan pesta dansa. Sudut pandang cantik itu adalah sudut pandang sang pangeran. (Saya menyukai dialog antara cermin dan sang penyihir. Konsep yang paling cantik di dunia adalah konsep dimana sang pangeran yang mengakui kecantikan putri salju. Bukan kecantikan sang ratu dibandingkan oleh semua kecantikan di jagad raya).

Putri Salju dibuang. Pembantu ratu membawakan jantung binatang sebagai bukti dia telah meninggal. Ratu berencana menikahi pangeran. Pangeran yang terlanjur jatuh cinta pada putri salju harus dijampi-jampi agar mencintai ratu. Putri Salju diselamatkan oleh 7 kurcaci. Kurcaci mengajarkan cara bermain pedang. Menjadikan putri salju sebagai anggota kawanan perampok hutan. Hingga tiba hari pernikahan pangeran dan ratu. Putri salju sedih karena ia pun telah jatuh cinta pada pangeran. Bersama 7 kurcaci, putri salju menculik pangeran.

Dan seperti kataku Ara, bukan jamannya lagi pangeran yang harus membangunkan putri dari sihir tidurnya. Sang putrilah yang mencium pangeran. Ciuman itu membebaskan pangeran dari mantra sang ratu. Ratu yang mengetahui putri salju masih hidup turun tangan sendiri untuk membunuh putri salju. Putri salju dengan segala keyakinannya melawan Ratu. Saya suka dialog saat putri salju mengunci pangeran di rumah kurcaci. " Saya telah banyak baca buku yang semua menceritakan pangeran yang menyelamatkan putri dari nenek sihir. Biarkan kali ini saya yang menyelamatkan pangeran yang saya cinta". Hei, putri salju telah beraliran feminis dan memahami emansipasi.

Toh pada akhirnya putri salju berhasil menaklukkan sang penyihir. Pangeran pun turut membantu putri salju. Kupikir tak ada lagi cerita tentang apel beracun. Tapi saya salah. Apel beracun selalu identik dengan putri salju. Diakhir scene, saat pernikahan putri salju dan pangeran, seorang nenek tua datang membawakan apel sebagai hadiah pernikahan. "Makanlah apel ini sebagai hadiah pernikahanmu. Berhasiat untuk awet mudamu" kata nenek itu. Tenanglah, putri salju tidak lugu. Ia malah memotong apel itu dan menyerahkannya seiris kepada sang nenek sambil berkata " maukah kau membuktikannya terlebih dahulu?".

Saya menyukai film ini Ara. Dialog-dialognya cerdas. Kiasan-kiasan yang perlu penerjemahan makna.Pada awalnya saya hanya berharap bahwa ia serupa Rapunzel tapi nyatanya film ini bukan untuk segmentasi anak-anak.Gambaran putri yang kuat, pangeran yang sedikit bodoh, dan nenek sihir yang juga memiliki batasan, menerima segala konsekuensi dari sihirnya adalah karakter-karakter yang kuat di film ini. Film ini diluar ekspektasi saya.
Saya malah tertarik mencari bajakannya dan mempelajari ulang dialog-dialognya.

Ara, menjadi kuatlah seperti putri salju di film ini. Menyelamatkan pangeran dan menyelamatkan dirinya sendiri.(*)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

Popular posts from this blog

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan ...