Skip to main content

Jangan Membuat Sedih

Aku selalu memperhatikan mamaku tertidur. Dulu. Wajahnya tampak begitu damai. Namun sesekali aku melihat keningnya berkerut dalam tidur atau terkaget dan segera terjaga ketika mendengar bunyi yang mampu membangunkannya. Ketika kuliah aku mulai jarang tidur di sampingnya hingga ia tiada.

Dan damai itu kulihat lagi dalam tidurmu. Tidur tanpa terinterupsi apapun. Sesekali kamu tersenyum bahkan terdengar tertawa. Namun tak jarang kamu mengerutkan kening hingga terisak dalam lelapmu. Wajahmu tiba-tiba memerah dan mampu membangunkan lelapku begitu cepat.

Hobimu adalah minum ASI. Sampai muntah malah. Membuatku sedih. Lambungmu kapasitasnya terlalu kecil. Sistem pencernaanmu pun baru beradaptasi. Tak ada hari kamu tak muntah karena konsumsi ASImu. Aku mengkhawatirkanmu. Aku selalu menangis tiap melihatmu muntah. Tubuh kecilmu harus berjuang mengeluarkan semua cairan yang memenuhi lambungmu. Setelah itu kamu akan diam lama atau memilih memejamkan mata. Tubuhmu mungkin melakukan pemulihan.

Aku telah bertanya kepada beberapa ibu, bahkan buyutmu sekalipun. Semua mengatakan itu normal. Tapi tetap saja aku selalu sedih jika kamu muntah. ASI itu tidak bekerja dengan baik sehingga menjadi feses untuk tubuhmu. Fesesmu pun sedikit karena kebanyakan muntah. Saat seperti ini, saat dimana aku merindukan mamaku yang mampu memberikan pengertian dan keberanian untuk menjadi ibu.

Namun nafsu minum ASImu tetaplah tinggi. Aku yang harus menahan diri untuk tidak memberimu ASI. Meskipun sisi keibuanku tidak tega melihatmu meronta-ronta dan mencari-cari sumber makananmu. Aku harus mendisiplinkanmu minum susu. Satu-satu cara adalah membiarkanmu tertidur hingga jadwal minum ASI berikutnya. Dan kamu selalu mampu tidur lama dipangkuanku. Beberapa menyarankan untuk tidak melakukannya karena kelak membuatmu manja. Tapi aku pun sedang dalam upaya mendisplinkan keteraturanmu makan agar baik untuk tubuhmu. Jika aku harus memangkumu selama dua jam agar kau tetap terlelap, aku rela melakukannya.

Jangan buatku sedih, sayang.
Menyayangimu
Bunda

(17 agustus 11, menjaga lelapmu di pangkuanku)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Sengsara Membawa Nikmat

  Judul : Sengsara Membawa Nikmat Penulis : Tulis Sutan Sati Penerbit : Balai Pustaka Midun, lelaki muda baik budinya halus pekertinya disukai warga sekampung. Namun, hal ini menciptakan kebencian Kacak, kemanakan Tuanku Laras, kepada Midun. Segala cara dilakukan Kacak untuk menjebak Midun. Hingga akhirnya ia menyewa pembunuh untuk menghabisi nyawa Midun. Untungnya, Midun masih mampu menghindar dari tikaman pisau. Namun perkelahian itu menjebloskan Midun ke penjara. Membuatnya terpisah dari keluarganya. Penderitaan tak berhenti di situ, di penjara pun Midun menerima siksaan. Hingga masa ia bebas, ia memilih tak pulang ke Bukit Tinggi. Ia memilih mengadu nasib ke Betawi mengantar Halimah, perempuan yang ditolongnya pulang ke Bogor. Di tanah Jawa inilah lika liku hidup membawanya menjadi asisten demang dan pulang ke tanah Padang.  Judul buku ini cukup mencerminkan cerita lengkap sang tokoh utama. Kemalangan silih berganti menimpa sang tokoh utama. Namun berpegang pada keyakinan ...

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang pen...