Skip to main content

31 Juli 2014

Dear Kak Yusran yang sekarang ini lebih sering saya panggil Ayah

Terima kasih sudah menjadi ciciper paling hebat di seluruh dunia. Lidahmu dan sistem pencernaanmu yang selalu menerima tanpa mencaci ataupun melempar piring untuk segala racikan tangan ini yang tak pernah memiliki bakat chef. Saya pernah mendengar adagium bahwa jalannya cinta seorang lelaki adalah lewat perutnya. Tapi kamu mementahkan adagium itu. Dirimu adalah cinta yang menerima segala kekurangan dan melengkapinya tanpa pernah menuntut lebih. 

Ucapmu selalu menenangkan hati yang gemuruh. Menjinakkan amarah diujung lidah. Melembutkan jiwa yang telah berkecamuk. Engkau adalah musik yang dimainkan Bumi yang menyejukkan jiwa. Dan hatimu adalah cahaya yang menyinari gelap. Nah, bagian ini terlalu dipengaruhi oleh avatar Korra. 

Tidak ada catatan romantis untuk 31 juli tahun ke empat ini. Hanya sebuah ucapan terima kasih yang tidak terhingga karena kamu selalu menunjukkan cinta dengan cara yang sangat sederhana yang kadang luput dari sadarku tapi tak lantas membuatmu berhenti mencintai. 

Sangat ingin memelukmu saat ini, tapi saya yakin dirimu akan terbangun dan berkata " apa ini peluk-peluk?". Hahahaha. 

Selamat 31 juli, Kak Yusran *kisseshugsgiggles*

Ps : kita perlu foto keluarga (bukan ala-ala selfie hp) dengan si Canon. 

Depok, 31 Juli 2014

Comments

Popular posts from this blog

Telur Dadar Buatanmu

Aku mencintainya. Ia tahu itu. Ia pernah sekali mengatakan, ia menyayangiku. Sekali itu dan setelahnya tak pernah lagi kudengar. Aku berharap dia mencintaiku meski satu dan lain hal tak mampu membuat kami bersama. Kami seperti dua dunia yang berbeda. Dia adalah bumi dan aku adalah asteroid yang terlontar ke bumi. Untuk sampai ke tanahnya aku harus melewati lapis-lapis angkasa. Sakit dan membakar diri. Terbunuh dan hanya sisa debuku yang berhasil menjejak di bumi. Kami dekat. Lebih dari sekedar teman dekat. Bercerita banyak hal berbagi banyak hal. Saat aku sedih dia yang pertama kukabari. Begitu pula dirinya. Selalu ada upaya untuk kami agar bertemu dan saling bercerita. Bahkan pun jika tak lagi punya cerita kami sekedar bertemu saling berpandangan. Kata tak lagi mewakili kami. Dan biasanya kami ditemani oleh telur dadar. Satu dari sedikit yang sama diantara kami. Kami beda kota. Frekuensi pertemuan kami pun makin sedikit. Sesekali jika sempat kami meluangkan waktu bertemu. Cerita lebi...

it’s done honey

Akhirnya ujian itu aku lalui juga. Selalu ada imaji-imaji tentangnya sebelum aku benar-benar di situasi itu. Dan nyatanya imaji itu 50% tepat, 50% terlalu dibesar-besarkan oleh rasa pesimis yang selalu berada di hati. Lima orang dosen yang menjadi pengujiku. Lima orang yang membuatku tersudut dan merasa begitu kecil di ruang berukuran 3 x 4 m persegi itu. Ruangan sempit dengan AC jadul yang begitu ribut menambah ketegangan. Satu persatu memberi tatapan yang begitu menikam. Senyum tipis sedikit-sedikit tertuju padaku. Yang bagiku seperti seringai yang begitu menakutkan. Mata-mata itu menatapku tajam. Percik-percik api di membara di sudut mata itu. Rasanya begitu kecil, bodoh, dan sangat tolol berada di ruangan itu. Empat orang bertanya dan kesemuanya itu harus aku jawab. Hingga lidahku kelu dan tenggorokanku kering dan gatal. Kujawab dengan semua pengetahuan yang aku punyai saat itu. Kujawab hingga otakku tak lagi sinkron dengan gerak lidahku. Sampai aku tiba pada titik bahwa ku jug...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...