Skip to main content

Sekeranjang Maaf

Aku pernah membaca sebuah petuah “sesuatu akan efektif jika dikerjakan dengan kepala kosong”…. Ya…dengan kepala kosong. Tanpa harus mencabangkan pikiran dan manut pada rasa.

Pejamkan mata dan mulai berjalan. Melihatlah dengan hati….
Aku mengartikannya seperti itu. Mungkin tak seperti itu. Tapi bisa jadi seperti itu.

Mumet rasanya. Bawaannya selalu saja menangis. Sedih, sedih, sedih, dan sedih. Dan tak ada seorang pun yang bisa menjadi penyembuh. Hanya diriku. Aku harus mampu menguasai diri. Tapi hidup adalah pertarungan. Kalah atau menang adalah pilihan. Kadang aku putus asa dan memilih kalah. Namun, di sisi lain memaksaku untuk terus menantang hari. Mengangkat kepalaku, bertarung, dan menang. Itu sebuah pilihan yang lain. Aku seakan tak tahu kemana. Mata hati tak menunjukkan arahku untuk melangkah. Tak ada peta, tak ada kompas. Aku hanya punya diriku. Kosongkan pikiran…..

Mungkin hati telah banyak melukai. Aku harus mengosongkan pikiran. Dan semua harus bermula pada hati yang harus meminta maaf dan memaafkan.

Pada teman-teman se-Rush 04 dan KOSMIK,, aku bukanlah teman sejati. Kadang meninggalkan dan terlalu ego pada diri. Bahkan berpikir licik dan picik hanya untuk sebuah ego. Aku bukanlah malaikat. Aku bukanlah pemilik kesempurnaan. Aku hanyalah ketaksempurnaan. MAAF….

Rumah pelangi UKPM, aku pun bukan anggota keluarga yang baik. Pergi jauh dan tak pernah pulang. Tak pernah singgah untuk berbagi kisah. Mendengar kalian berdialektika dengan semua gagasan yang kalian lontarkan. atau sekedar mengintip di balik pintu, menyapa kalian, dan berucap “daag…” MAAF

Untuk tempat kembaliku, MAAF, aku hanyalah anak yang tak tahu terima kasih. Engkau menitipkan banyak mimpi. Mungkin aku telah menghancurkannya. Mematahkannya hingga berkeping-keping, hingga aku pun ikut patah karenanya. Tapi engkau masih tetap menjadi sebuah tempat kembali. Tempat yang kusebut rumah. Selalu mendekapku ketika dunia begitu kejam. Mengalirkan kehangatan hingga menusuk jiwa. Memberikanku kekuatan untuk terus berdiri, melawan dan menjadi pemenang.

Pada dua orang teman, aku tak seperti imaji indah dalam benak kalian. MAAF. Tapi, terima kasih selalu menjadi tempat untuk berlari sejenak dari dunia nyata. Menjadi teman bermain yang selalu membuatku tertawa. Kalian telah memberikan banyak rasa menyenangkan dalam sedikit rasa sedihku.

Querido, MAAF, tak bisa menjadi yang terbaik. Mengabaikan ketika sedih menyelubungiku. Menangis tersedu di saat kau berpaling. Selalu menyalahkanmu. Dan membuatmu sedih. Kaulah pemilik cinta sejati itu….

(selasa 7 april 2008, 07.57)

Comments

Popular posts from this blog

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

Asyiknya Berkirim Kartu Pos

Kartu pos untuk teman-teman di Indonesia. Beberapa minggu ini saya lagi senang-senangnya berkirim kartu pos. Membeli kartu pos di court street. Menuliskan nama dan alamat yang akan dikirimkan. Menuliskan pesan yang akan disampaikan. Dan membawanya ke kantor pos dan memposkannya. Prosesnya itu begitu menyenangkan buatku. Terlebih lagi ketika orang yang saya kirimi kartu pos mengabarkan kalo kartu posnya sudah sampai, rasanya seperti mission completed deh. Selain mengirimkan kartu pos ke teman-teman di Indonesia, saya juga bergabung di Postcrossing . Sebuah web yang menyatukan para penggemar kartu pos seluruh dunia. Saya menemukan web Postcrossing ini tak sengaja ketika sedang mencari informasi berapa harga prangko untuk kartu pos luar negeri. Caranya gampang, daftar di webnya, kemudian kamu akan menerima 5 alamat yang harus kamu kirimi kartu pos. Saat pertama join kamu harus mengirim kartu pos. Ketika kartu pos itu diterima, maka alamat kamu akan disugesti untuk dikirimi kartu po...

Serpent's Shadow : Petualangan Terakhir Carter dan Sadie

foto : inthemiddlereading.blogspot.com Carter dan Sadie berhasil membangunkan Ra, Dewa Matahari. Sayangnya, Apophis, Dewa kekacauan makin kuat dan berniat menghancurkan dunia. Sayangnya Dewa Matahari masihlah sangat lemah. Tubuh tua ringkihnya tak sanggup bertarung mengalahkan Apophis. Kehancuran dunia tinggal menghitung detik. Carter dan Sadie harus mencari cara mengalahkan Aphopis dan menyelamatkan dunia. Sanggupkah mereka? Buku ketiga dari Kane Chronicles ini berjudul Serpent's Shadow. Buku ini adalah seri terakhir dari pertualangan Carter Kane dan Sadie Kane diantara dewa-dewa mitologi Mesir dan usaha mereka untuk mengalahkan musuh terbesar mereka, Apophis. Seperti dua buku sebelumnya, Carter dan Sadie mengantar pembaca mendengarkan petualangan mereka. Lewat rekaman yang dititipkan pada penulis buku ini, Rick Riordan, Sadie dan Carter mengawali cerita mereka di sebuah Museum Dallas. Sadie, Carter, Allysa, dan Walt mencari golden box yang bisa membantu mereka menguak kel...