Skip to main content

Pertanyaan Tentang Nabi yang Masuk ke Black Hole

Black Hole (Sumber foto di sini)


Sore itu seperti biasa. Selepas meminta  kepada Ara untuk berhenti main gim dan tidak menganggu tayangan tivi yang dilihat Adiknya dengan patuh ia pun ikut menonton acara anak-anak dari layar kaca. Jika tidak bersama gawai, ia akan dengan cerewet mempertanyakan banyak hal dengan hukum wajib direspon. Jika terlalu banyak mendapatkan pertanyaan  saya biasanya hanya akan mengangguk dan mengeluarkan suara “ho oh”, “hmmm”, atau lenguan lainnya sebagai respon.

Tayangan di televisi kala itu adalah Pocoyo. Seri terbaru. Itulah sebabnya mengapa Ara ikut memperhatikan. Untuk Serial Pocoyo, semua sudah pernah ia nonton. Karenanya seri terbaru itu menarik perhatiannya. Seingatku saat itu ceritanya tentang Pocoyo menemukan black hole dan masuk ke dalam lubang itu bersama teman-temannya. Kemudian yang Pocoyo lakukan berikutnya adalah kebingungan hendak kemana.

Suara sang Narator pun meminta bantu pada para anak-anak yang menjadi penonton Pocoyo untuk membantu Pocoyo menemukan jalan keluar. Jalan keluarnya adalah sebuah lubang putih (White Hole) yang kemudian membawa Pocoyo ke demensi lain. Jika meminjam istilah Ara, different Universe. Pocoyo pun berubah bentuk menjadi dua dimensi, kemudian bentuk-bentuk lainnya. Saya tidak terlalu memperhatikan serial itu, tapi bolehlah seperti yang digambarkan dalam scene film Inside Out. Seperti foto di bawah ini.

Kemudian Ara tiba-tiba bertanya, “Mama, siapa nabi yang pernah masuk ke Black Hole?”. Saya berhenti sejenak dari kegiatan yang saya lakukan (mungkin saat itu lagi main handphone). Menatapnya dengan bingung.  “Ga ada nabi yang masuk ke black Hole”, jawabku.  Dia dapat dari mana imajinasi itu, pikirku dalam hati. Saya kemudian mengingat semua cerita-cerita nabi. “Yang masuk ke dalam ikan kali”, tanyaku lagi. “Bukan. Black hole. Ke universe lain. Tapi enggak tau deh”, jawabnya.

Ia tidak lagi menanyakan pertanyaan itu. Tapi hal itu benar-benar  menganggu saya. Bahkan hingga keesokan harinya. Saya pun bertanya pada ayahnya, siapa nabi yang pernah masuk black hole, kali aja ayahnya hadir dengan jawaban kreatif. Somehow, suami Cuma jawab, ga ada.

Dan saat mencuci di kamar mandi, saya tiba-tiba menemukan jawaban dari pertanyaan Ara. Nabi yang masuk ke Black Hole, menurut  Ara aadalah Nabi Muhammad. How so? Saya bisa memahami mengapa sampai ia bertanya demikian dan mengapa Nabi Muhammad adalah jawabannya.

Imajinasi Kanak-Kanak

Tiap bercerita tentang kisah nabi, saya selalu berusaha menyederhanakan ceritanya agar mampu dipahami Ara. Pernah suatu kali saya bercerita tentang Isja Mi’raj kepadanya. Tentang perjalanan Rasul dari Mesjidil Haram ke Mesjidil Aqsa kemudian naik ke langit ke tujuh dan melihat surga. Nabi Muhammad pake pesawat Atau pake roket?, tanyanya.
Nabi mengendarai  Buroq, binatang seperti  kuda bersayap yang melesat seperti cahaya.  
Dan saya yakin disinilah imajinasi Ara mulai bekerja. Ia kemudian membayangkan benda  yang paling bisa ia bayangkan untuk menggambarkan Buroq. Ia  membayangkan Rainbow Dash, kuda Pony bersayap yang bisa melesat ke langit dan mengatur cuaca.

Berikutnya saya menceritakan tentang rasul yang naik ke langit ke tujuh. Melihat Surga.”Nabi mati? Kenapa ke Surga?”, tanya Ara. “Nda.Tuhan kasi liat nabi isi surga”, kataku.  “Jadi nabi ke planet lain?”, tanya Ara. “Bukan planet”, kataku.Tapi kan ke langit ke tujuh. Jadi di atas langit. Outspace”, tanyanya lagi. “hmmm…mungkin seperti ke alam lain. Universe  atau dimensi lain”, katanya berusaha menjelaskan supaya bisa ia pahami.

Dari penjelasan ini saya bisa pastikan Ara membayangkan Rasul melakukan  perjalanan satu malam menggunakan makhluk  serupa rainbow dash dan masuk dalam lubang hitam. Oh iya, pengetahuannya tentang lubang hitam adalah sebuah lubang yang bisa mengisap apa saja yang berada di dekatnya. Kemana benda-benda itu setelah masuk dalam black hole? Merujuk pada serial Pocoyo Black Hole adalah jalan pintas ke alam lain.

Karenanya ketika ia tiba-tiba bertanya siapa nabi yang masuk ke Black Hole? Maka bisa dipastikan kesimpulan itu berasal dari himpunan pengetahuan dan imajinasi yang ada dalam benaknya yang membentuk sekuen tentang kisah Isra’ Mi’raj Rasul. Saya lantas mengingat masa ketika kanak-kanak saya. Ketika saya mempertanyakan tentang rupa Tuhan pada Mama saya. Kemudian ia berusaha menjelaskan bahwa Tuhan tak berwujud. Dengan polos saya berkata “ Tuhan mungkin setengah benda-benda yang ada di Dunia. Setengah tivi, setengah kursi, setengah meja, hingga seluruh benda dan yang ada di dunia dipotong setengah dan disatukan. Bersamaan  pada hari itu saya menonton acara agama di TVRI bersama kakak saya. Sebuah siluet perempuan berkerudung di balik layar yang berpendar. Kakak saya dengan iseng menyebutkan “Itulah rupa Tuhan”. Pada masa itu saya mempercayainya. Hingga sekarang saya masih terkenang dengan siluet itu.

Imaji tentang Tuhan yang serupa perempuan berkerudung saat itu sangat menenangkan buat saya. Saya membayangkan seperti mama saya yang sehabis sholat membaca Alquran. Terasa menentramkan. Meski di kemudian hari saya memahami bahwa Tuhan bukanlah sebuah wujud, namun kenangan masa kecil itu tetap terpatri dalam benak saya. 

Kelak pun Ara akan memahami tentang perjalanan nabi BerMi’raj ke langit ke tujuh sebagai pengalaman ruhani Rasul. Namun, saya sangat berharap ia tetap mengingat tentang bagaimana ia memahami Isra Mi’raj dalam imajinasi kanak-kanaknya.

Bogor , 8 November 2018

Comments

Popular posts from this blog

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

Lorong Panjang Jalan kita

Apakah ini adalah cerminan jalan yang akan kita jalani kelak ketika kita sama-sama telah memiliki rumah yang bisa kita klaim bahwa itu rumah kita bersama. Apakah jarak akan selalu menjadi tempat kita bersua. Terhubung oleh koneksi digital dan selalu tergantung pada teknologi. Aku selalu bermimpi kita seperti sepasang traveler. Mendatangani tiap tempat.menjejakkan kaki-kaki kita ditiap jengkal tanah di bumi ini. Mengumpulkan kisah kisah dari berbagai tempat. Menuliskan berlembar lembar cerita yang kita dapat dari tiap jengkal bumi itu. Aku selalu menunggu saat itu. Saat dimana kita tak lagi dipisahkan oleh jarak. Jarak tak perlu menjadi lubang dalam ikatan ini. Aku ingin kita menjadi cerita dalam sebuah halaman yang tak terpisahkan. Jika mungkin spasi tak ada antara kita pun aku akan lebih bahagia. Tapi rasanya lorong panjang itu belum akan kita lalui bersama. Waktu belum berpihak pada kita. Dan jejak kita di lorong itu hanyalah jejak ku dan mungkin jejakmu yang tak berjalan bersi...

Guide To Understand Nobunaga Concerto

Seminggu lalu iseng ngikutin Dorama Nobunaga Concerto di Waku-Waku Japan. Saya bukan penggemar Dorama Jepang. Tapi kadang iseng menonton drama atau filmnya. Beberapa kali nemu yang cukup menarik di Waku-Waku Japan. Selain itu jumlah episodenya lumayan sedikit dibanding rata-rata drama korea serta jam tayang yang tiap hari di Waku-Waku Japan cukup membuat dorama-dorama ini gampang diikutin. Awalnya kupikir Nobunaga Concerto ada hubungannya dengan musik. Sesaat setelah membaca sinopsisnya tentang seorang anak SMA yang tiba-tiba jatuh pingsan dan terbangun di Zaman Sengoku, saya pun tertarik menonton episode pertama yang kemudian membuat saya penasaran akan endingnya. Eits, sebelum cerita lebih banyak, Guide di sini hanya berlaku untuk Dorama dan filmnya saja. Untuk komik dan animenya saya tidak nonton dan tidak terlalu tahu detailnya. OK! Lanjut. Nobunaga Concerto adalah komik berlatar sejarah Jepang yang ditulis oleh Ayumi Ishii sejak tahun 2009. Kemudian pada tahun 2014 diadaptasi ...