Skip to main content

Kasus Ulat Sutra Strike


Cormoran Strike is back!!! Setelah berhasil menyelesaikan kasus Lula Landry (The Cuckoo's Calling) yang membuatnya terkenal, ia menerima sebuah kasus penyelidikan dari seorang istri yang mencari suaminya. Seorang penulis yang telah hilang 10 hari lebih. Penulis meninggalkan karya berjudul Bombix Mory. The Silkworm. Kemudian kasus orang menghilang ini berubah menjadi kasus pembunuhan. Pembunuhan keji dimana tubuh korban disiram air asam, usus terburai, dan membusuk. 

Bersama sekretarisnya Robin, Strike menggali fakta-fakta yang samar pada agensi penerbitan buku, editor, penulis profesional, hingga indie. Meraba petunjuk pada karya literasi yang ditinggalkan sang korban. 

JK Rowling (saya lebih suka memanggilnya namanya dibanding nama Robert Gilbraith yang dia pakai di buku ini) berhasil menciptakan tokoh detektif yang begitu berbeda dari Poirot rekaan Agatha Christie atau Sherlock Holmes karangan Sir Arthur Conan Doyle. Cormoran Strike hadir sebagai detektif partikelir dengan ciri khas tertentu. Berkaki satu, mantan tentara, berbadan besar, dan anak yang tidak diharapkan dari seorang Rockstar terkenal. Di buku pertama saya sempat mengira usianya empat puluh tahun lebih atau cukup tua dengan gambaran tubuhnya yang besar. Ternyata di buku The Silkworm ini usianya barulah 36 tahun. Ia pun tidak secerdas Sherlock atau secepat Hercule Poirot menebak tersangka. Cara penyelidikannya mengingatkan saya pada film serial detektif yang sering saya tonton. Introgasi dan penyamaran. 

Kisah penyelidikannyalah yang membuat kasus-kasusnya menarik disimak. Tidak jarang ia pun menemui kebuntuan dan terjebak pada petunjuk yang tak jelas. Ditambah lagi dramatisasi kisah percintaannya dengan Charlote, meski hanya sebuah kenangan dan lebih banyak diceritakan dalam gelembung-gelembung pikiran Strike  tapi memberi bumbu penyedap dalam buku ini. 

Kisah Robin dan tunangannya yang tidak menyukai pekerjaannya juga asyik untuk diikuti. Mungkin di buku berikutnya bisa jadi Rowling membuat Strike dan Robin jatuh cinta. Ide itu kayaknya bukan sesuatu yang mustahil tapi rasanya tidak terlalu menyenangkan ( untuk sekarang). 

Saya selalu gagal menebak siapa pembunuh disetiap serial detektif. Fakta-fakta yang terbaca disetiap lembarnya tidak cukup membuat saya peka untuk menebak siapa pembunuhnya. Bahkan saya malah lupa hingga dibagian akhir sang detektif menjelaskan fakta-faktanya. Saya lebih gampang memahami kisah seperti ini lewat film. Dan pasti akan sangat menyenangkan jika Cormoran Strike ini dijadikan film. 

Tapi untuk sementara buku The Silkworm ini berhasil memuaskan saya. Two thumbs up for JK Rowling. She is totally genius. Empat bintang buat buku ini. 

Bogor, 3 Desember 2014

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tips Memilih Majalah Anak Untuk Buah Hati

Menanamkan hobby membaca pada anak perlu dilakukan sejak dini. Kebiasaan membaca haruslah dimulai dari orang tua. Memberi akses pada buku-buku bacaannya salah satu langkah penting. Namun, membacakan cerita dan mendapatkan perhatian anak-anak merupakan tantangan tersendiri.  Ara dan Buku Bacaannya Saya mengalaminya sendiri. Ara (3 tahun) cukup gampang untuk bosan. Memintanya fokus mendengarkan kala saya membacakannya buku cukup susah. Pada waktu-waktu tertentu ketika dia menemukan buku yang menarik perhatiannya, dia dengan sukarela memintaku mengulangnya berkali-kali. Namun, ketika saya membacakannya buku yang tidak menarik minatnya, dia memilih bermain atau sibuk bercerita sampai saya berhenti membaca. Untuk menarik minatnya akan buku, setiap kali ke toko buku saya membiarkannya memilih buku apa yang ingin dia beli. Kebanyakan pilihannya ada buku cerita dengan karakter favoritnya, Hello Kitty. Untuk buku anak- anak pilihanku, syaratnya adalah ceritanya pendek, kalimatnya mudah ia paham

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar