Skip to main content

Hang in There....

Ilustrasi (sumber : di sini)
Satu persatu bola-bola kecil ornamen natal yang kupasang di langit-langit kamar jatuh. Tiap pagi pasti kudapati satu atau dua berbaring lesu di tempat tidurku. Plasternya mulai kering. Lemnya tak lagi menempel kuat. Daya rekatnya tak mampu lagi menahan volume bola-bola kecil itu. Mereka jatuh, tak ada pilihan lain. Gravitasi bumi masih saja bekerja. Jika sedikit beruntung, mereka akan jatuh diatas kepalaku. Saya yang kurang beruntung merasakan sakitnya. Tapi setidaknya saya yang kejatuhan bola-bola itu, bukan Ara. Akan buruk ketika ornamen itu jatuh mengenai tubuh Ara yang tidur terlelap. Beratnya tidak seberapa, tapi tetap saja sakit.

Hiasan itu seperti mengetahui kapan harus berpindah. Tak lama lagi saya akan mencabuti plasternya dan menyimpannya dalam kardus. Dengan hati-hati mengepaknya agar tidak pecah. Kami akan segera pindah. Pulang ke rumah. Mereka seakan tahu tak lama akan ikut diangkut. Alih-alih bertahan, mereka memilih melepaskan diri dari langit-langit rendah kamar saya.

Mungkin mereka tak ingin terlanjur suka pada tempat mereka bergantung. Mereka butuh melepas diri. Independen tanpa harus melayang diam dan menggantungkan harapan pada tali yang menopang beratnya. Mereka mungkin butuh lepas dan merdeka. Mereka mungkin tak ingin tetap suka dan enggan untuk beranjak nantinya. Alih-alih tambah cinta, mereka rela lepas agar ketika pergi rindu tak perlu begitu bertumpuk. Mungkin seperti itu...

Hang in there....


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Sengsara Membawa Nikmat

  Judul : Sengsara Membawa Nikmat Penulis : Tulis Sutan Sati Penerbit : Balai Pustaka Midun, lelaki muda baik budinya halus pekertinya disukai warga sekampung. Namun, hal ini menciptakan kebencian Kacak, kemanakan Tuanku Laras, kepada Midun. Segala cara dilakukan Kacak untuk menjebak Midun. Hingga akhirnya ia menyewa pembunuh untuk menghabisi nyawa Midun. Untungnya, Midun masih mampu menghindar dari tikaman pisau. Namun perkelahian itu menjebloskan Midun ke penjara. Membuatnya terpisah dari keluarganya. Penderitaan tak berhenti di situ, di penjara pun Midun menerima siksaan. Hingga masa ia bebas, ia memilih tak pulang ke Bukit Tinggi. Ia memilih mengadu nasib ke Betawi mengantar Halimah, perempuan yang ditolongnya pulang ke Bogor. Di tanah Jawa inilah lika liku hidup membawanya menjadi asisten demang dan pulang ke tanah Padang.  Judul buku ini cukup mencerminkan cerita lengkap sang tokoh utama. Kemalangan silih berganti menimpa sang tokoh utama. Namun berpegang pada keyakinan ...

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang pen...