Skip to main content

mappaci + ijal qabul + resepsi = demam

Tiga hari untuk selamanya…layaknya judul film riri riza yang dibitangi oleh nicholas saputra, tiga hari terakhir ini, begitu berkesan untuk selamanya. Tak tergantikan dan tetap lekang di rumah kenangan. Persaudaraan naga, begitulah kami. Berusaha membekukan momen dan menatanya rapi di tiap imaji kami. Tiap detik dalam 72 jam terakhir, membeku dalam derai tawa, gossip terhangat, kekonyolan ala naga, dan juga dalam calla yang begitu pedas.

Bermula pada sebuah acara pernikahan k aan (kakaknya echy). Persaudaraan ini selalu berusaha ada dalam tiap suka dan duka (apalagi makan-makan). Berusaha menjadi bagian dalam tiap sedih dan bahagia yang terasa sesama anggota persaudaraan.

Dan kali ini kami ingin berbagi bahagia bersama echy’s family. Keluarga ini adalah keluarga terdekat dalam 4 tahun kebersamaan kami dalam ikatan rush dan dra9ons. Rumah mereka menjadi rumah ketiga kami, selain rumah di kampung dan kost-kostan.

Ditempat inilah kami menyemai rasa persaudaraan, cinta, dan kebersamaan. Ditempat ini pula kami pun berusaha menyemai tiap rasa sedih, benci, dan tak percaya. Om dan tante serta kakak-kakaknya echy pun mau menerima kami apa adanya. Meski kami rebut, bodoh, kekanak-kanakan, konyol, dan sedikit autis (pada beberapa orang …hehehehe).

Ditempat ini pulalah kami menyimpan sejuta kenangan. Kenangan akan tugas, gossip, rasa senang, dan juiga sedih. Biarlah dinding-dinging itu merekamnya dalam diam.

***

1st day (2 may 2008)

anak-anak ngumpul di-kost-kostanku. Dengan alasan tempatku lumayan dekat untuk menjangkau kendaraan untuk ke rumah echy. Mappaci…ya….acara ini yang akan kami hadiri. Santy, darma, mba’wuri telah siap dengan kostumnya. Layaknya fashion show, kamarku telah dipenuhi berbagai macam aksesoris untuk perampuan. Mulai dari baju kebaya hingga alat make up.

kami lalai pada satu hal “pondok safar”. Pondokan yang tak pernah diam dan juga dipenuhi oleh anak kosmik. Kami pun harus bertebal muka untuk bias keluar dengan dandan ala pesta…(untungnya malam itu belum acara resepsi). “saya mau tunggui kalian. Saya mau liat siapa yang paling menor” satu ancam dari k riza. Tapi bukan naga kalo nd bisa menangani hal ini.

Di rumah echy, kami berempat (dwi, darma, santy, Mbak wuri) tampil lumayanlah…di banding ema dan icha yang dating dengan kostum kuliah dan pulang ngajar…ya..kami lebih cantiklah dari mereka malam itu….

2nd day (3 may 2008)

entah kenapa tiba kami menghadiri acara ijab qabul. Padahal plan pertama kami hanya menghadiri mappaci dan respesi. Mungkin karena kami yang keterlaluan ingin memakai baju bodo’. Jadinya, echy pun meminta kami menjadi pagar ayu…lumayanlah. Hitung-hitung berfoto dengan baju bodo’ bisa di upload ke blog.

Kali ini ema datang dengan pakaian sedikit pantas untuk pesta. Ya…dia memakai kebaya. Aneh juga anak ini karena kemarin dia tak berencana datang. Kali, ia tampak lebih manis dengan kebaya putih (baju perpisahannya waktu SMA…lamanya mi).

Kami pun harus membawa hantaran ke rumah pengantin pria (marola). Dengan berjalan kaki lumayan jauh (2 blok ) padahal banyak mobil kosong yang juga ikut. TEGA…..

Hari kedua kami sukses bertemu dengan aswin dan ibu murni…(hehehehe)

2nd day (night) (3 may 2008)

anak \-anak ngumpunl di pondokanku lagi sebelum ke rumah icha. Dan olala….ada ariel peterpan di safar. Seseorang dari kami harus menghindar. Tapi scenario yang telah ada gagal dijalankan. Pake plan kedua, aduh buru-buru nih, pergi dulu ya…..

di rumah icha, semua bingung. Antri kamar mandi, antri nyetrika, antri dandan. Jangan pakai pelentik bulu mata, u are another stupid girl.pake mascara, dan lain-lain yang tidak jelas. Intinya menabur pupur untuk tampak lebih cantik. Hahahaha….

Lelah rasanya seharian. Minggu pagi (4 may 2008) , kami ke pantai makan bubur ayam…mmmmm…enak

di pondokan..akhirnya aku baru sadar, bahwa tubuhku melemah dan aku kedinginan...

waaa..aku demam...hiks

Comments

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Sengsara Membawa Nikmat

  Judul : Sengsara Membawa Nikmat Penulis : Tulis Sutan Sati Penerbit : Balai Pustaka Midun, lelaki muda baik budinya halus pekertinya disukai warga sekampung. Namun, hal ini menciptakan kebencian Kacak, kemanakan Tuanku Laras, kepada Midun. Segala cara dilakukan Kacak untuk menjebak Midun. Hingga akhirnya ia menyewa pembunuh untuk menghabisi nyawa Midun. Untungnya, Midun masih mampu menghindar dari tikaman pisau. Namun perkelahian itu menjebloskan Midun ke penjara. Membuatnya terpisah dari keluarganya. Penderitaan tak berhenti di situ, di penjara pun Midun menerima siksaan. Hingga masa ia bebas, ia memilih tak pulang ke Bukit Tinggi. Ia memilih mengadu nasib ke Betawi mengantar Halimah, perempuan yang ditolongnya pulang ke Bogor. Di tanah Jawa inilah lika liku hidup membawanya menjadi asisten demang dan pulang ke tanah Padang.  Judul buku ini cukup mencerminkan cerita lengkap sang tokoh utama. Kemalangan silih berganti menimpa sang tokoh utama. Namun berpegang pada keyakinan ...

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang pen...