Jika masa kecil saya begitu takjub melihat buku, maka mungkin berbeda dengan masa kecil yang dilalui Ara. Buku buat saya dan suami bukan lagi menjadi barang mewah. Bahkan ia sudah masuk kategori bahan utama setelah sandang, pangan. Kami pun tinggal di kota dimana akses ke toko buku bisa kami lakukan setiap minggu. Bahkan sekali skrol dan klik di gadget, kami bisa membeli buku yang kami inginkan. Cara pandang pada buku ini pun membaut kami memiliki cara menghadapi buku. Masa kecil saya yang tidak memiliki pilihan permainan selain nonton tivi dan membaca, membuat saya sangat menyukai buku. Sedangkan Ara, dengan gawai di tangannya, ia bisa berpindah dari satu gim ke gim lagi. Jika bosan, ia tinggal meminta ijin buat mengunduh. Kalo pun masih bosan, ia berpindah ke youtube, penyedia video yang begitu beragam. Bosan video review mainan, pindah ke review gim, bosan itu pindah ke video kartun. Aktivitas menggunakan gawai ini cukup membuat saya was-was. Bangun pagi yang ia ...
Enormous World in My Mind