Skip to main content

Casual Vacancy, Drama Tragis Perebutan Kursi Kosong


Judul : Casual Vacancy
Penulis : JK. Rowling
Penerbit : Qanita 

Meninggalnya Barry Fairbrother yang merupakan anggota Dewan Kota Pagford menjadi semacam kabar gembira bagian sebagian orang di kota kecil itu, terutama keluarga Howard Mollison yang adalah ketua dewan kota yang sederajat dengan walikota. Barry bukanlah orang jahat, yang dibenci oleh orang, namun ia adalah salah satu anggota dewan kota yang gigih memperjuangkan Fields ( perkampungan kumuh 
di pinggiran kota Pagford), mempertahankan klinik Pecandu Bellchapel, meyakini bahwa dalam setiap jiwa terhadap cahaya ilahi yang kemudian ia lihat dalam sosok Kristal Weedon gadis 16 tahun, anak seorang pecandu yang menjadi antitesa segala hal baik yang dianut di Pagford. 

Kekosongan jabatan ini menjadi perebutan bagi orang-orang yang memiliki kepentingan pribadi untuk memperkaya diri, memurnikan kota dari perkampungan kumuh dan pecandu, maupun atas dasar pembuktian tentang cinta, kesetiaan, dan persahabatan. 

JK Rowling kembali menghadirkan sebuah kisah dahsyat yang membuat saya berhasil menatap lekat hingga halaman terakhir. Ia berhasil menyajikan kisah yang benar-benar berbeda dari Harry Potter. Kisah cerita yang lebih berat, lebih dewasa, dalam setting kota kecil dengan masyarakat kota yang tak memiliki kekuatan sihir yang mampu mengubah keadaan. 

Casual Vacancy memberikan potret kisah kota kecil dengan permasalahan yang sangat kompleks. Perbedaan kelas sosial kaya dan miskin, perselingkuhan, keluarga yang tidak harmonis, anak-anak yang melawan orang tua, orang tua yang tidak memahami anaknya, serta lingkungan menuntut untuk citra baik yang selalu dijaga. 
Tidak ada antagonis atau protagonis dalam kisah ini. Setiap karakter memiliki "tulang belulang yang mereka sembunyikan dalam lemari". Sebuah aib yang menjadi ketakutan dan penunjuk ketidaksempurnaan masing-masing karakter. 

Kota kecil Pagford dalam bayangan saya seperti kampung Athens yang sedikit agak lebih ramai. Di Athens semua orang saling mengenal dan bertemu tiap saat dimana saja dengan Court street sebagai jantung kota. Tapi saya tahu pasti Pagford di UK sangatlah beda dengan Athens, OH. Tapi satu hal yang sama dan saya yakin juga disemua tempat, gosip adalah hal yang selalu menarik setiap penduduk untuk mengapdet informasi. 

Selesai membaca buku ini membuatku menarik kesimpulan bahwa chaos selalu menjadi titik klimaks untuk mengembalikan keseimbangan sebuah kondisi. Puncak cerita yang tragis dengan kematian dan kesedihan menjadi jalan kembali untuk merenungi apa yang salah selama ini. Dan cara Rowling menutup cerita ini dengan ingatan indah yang dikenang salah satu tokoh membuat saya merenung mungkin seperti itulah manusia berdamai dengan hidup. Kenangan dalam ingatan menjadi jembatan untuk melihat akan hal baik dan indah di saat manusia hampir menganggap hidup penuh kesengsaraan. 

Jika kelak buku ini difilmkan saya berharap ia dikemas dengan indah dan penuh inspirasi. Buku ini saya beri rating 4 karena berhasil membuat saya melawan kantuk untuk membacanya. Selamat membaca! 

Bone, 26 Mei 2014

Comments

Popular posts from this blog

Alas Kaki Nyaman, Hati Senang

  sumber foto : Facebook Be.Bob Kata seorang teman memilih alas kaki   sama seperti memilih pasangan hidup,   harus cari yang nyaman. Alas kaki nyaman buat saya adalah sandal jepit, tapi tidak semua kondisi pas dengan sandal jepit.. Saat kuliah saya pun dituntut memakai sepatu. Berhubungan karena ngekost maka alas kaki hendaknya memiliki syarat murah, kuat, dan tahan lama serta pas untuk model casual , feminine , atau sporty . Pilihan saya jatuh pada flat shoes . Karena kostku lumayan dekat dengan kampus, saya cukup jalan kaki. Sepatu yang saya kenakan harus bercumbu dengan berdebu dan beladus karena sinar matahari. Paling menyedihkan ketika musim hujan dan air menggenang, saya mengakalinya dengan jalan kaki menggunakan sandal jepit dan memakai sepatu saat tiba di kampus. Tak jarang saya harus menanggung malu karena persoalan alas kaki.  Pernah sekali saya diusir saat mengenakan sepatu sandal di perkuliahan yang dosennya mengharuskan menggunakan...

Di Braga Saya Jatuh Cinta Pada Bandung

Hampir 10 tahun tinggal di Bogor, sepertinya hanya tiga kali saya ke Bandung. Di tiap kedatangan itu Bandung selalu memberikan kesan tersendiri buat saya. Kali pertama ke Bandung, tahun 2013. Kala itu belum pindah ke Bogor. Saya, suami, dan Ara yang masih berusia 3 tahun menghadiri acara nikahan teman di Jogjakarta. Ala backpacker kami lanjut naik kereta ke Bandung. Perjalanan yang memakan waktu cukup lama yang bikin pantat tepos. Belum lagi sambil momong anak yang pastinya ga begitu nyaman duduk di kereta. Dalam kelelahan kami menjelajah Bandung. Belum ada gocar atau grabcar kala itu. Seingatku kami hanya ke gedung sate. Itu pun sambil jalan kaki. Bandung ini first impression tidak berhasil membuat saya kagum. Kami ke Cihampelas Walk. Selain malnya yang berkonsep eco friendly, tidak ada yang istimewa. Bandung failed to make me wowing.  Perjalanan kedua kala Anna hampir dua tahun. Pakai mobil via Cianjur. Berangkat jam 5 pagi. Ketemu macet di Cianjur. Jam masuk kerja para peg...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...