Skip to main content

Mistake

Salah, kadang menjadi hal yang selalu saya pikirkan dan membuat saya kehilangan banyak tenaga untuk memikirkannya. Berbuat salah atau melakukan kesalahan membuat saya berlarut-larut berpikir bagaimana mengulang waktu dan membuatnya kembali ke posisi benar. Salah membuat saya kehilangan semangat untuk mengerjakan sesuatu yang lain. Menempatkan posisi saya pada titik nol dan merenung akan segala kelemahan dan ketidakmampuan.

Merenung, mungkin sisi yang paling baik dari berbuat salah. Membuat saya kembali memetakan masalah. Kembali melakukan perjalanan pikiran dengan apa yang pernah saya lakukan. Menemukan batu sandungan dan menandainya dengan begitu detail.

Ada banyak salah yang mungkin tidak bisa diperbaiki tapi bukan berarti dia harus terulang. Seperti keledai yang tidak boleh jatuh dilubang yang sama maka detail itu perlu ditebalkan dimiringkan dan digarisbawahi agar tidak terulang.

Salah adalah manusiawi. Saya bukan malaikat bersayap putih tanpa noda. I'm just human being dimana salah adalah sebuah keniscayaan. Salah mengajarkan saya bahwa saya masih belum dewasa. Pikiran saya belum matang. Dan dengan melakukan kesalahan maka saya belajar untuk menjadi dewasa.

Salah membuat saya melihat kembali ke masa lalu dan berpikir "it was me when i was young". Dan dikekinian saya adalah seseorang yang beranjak dewasa. Belajar pada titik poin itu dan tidak mengulanginya lagi.

Salah mengajarkan saya untuk menata kembali tiap keputusan. Memetakan batu-batu pijakan agar tidak jatuh saat melangkah. Jangan menyalahkan diri atas sebuah kesalahan. Tak ada manusia yang sempurna. Bahkan dalam mencintai pun seseorang bisa saja salah kan?

Salah itu bukan sesuatu yang buruk jika seseorang dapat memanage-nya dengan baik. Tak perlu menyesalkan sebuah kesalahan. Jadikan ia teladan yang baik di masa depan. Forgive yourself but not forget it. (*)

Comments

Popular posts from this blog

Alas Kaki Nyaman, Hati Senang

  sumber foto : Facebook Be.Bob Kata seorang teman memilih alas kaki   sama seperti memilih pasangan hidup,   harus cari yang nyaman. Alas kaki nyaman buat saya adalah sandal jepit, tapi tidak semua kondisi pas dengan sandal jepit.. Saat kuliah saya pun dituntut memakai sepatu. Berhubungan karena ngekost maka alas kaki hendaknya memiliki syarat murah, kuat, dan tahan lama serta pas untuk model casual , feminine , atau sporty . Pilihan saya jatuh pada flat shoes . Karena kostku lumayan dekat dengan kampus, saya cukup jalan kaki. Sepatu yang saya kenakan harus bercumbu dengan berdebu dan beladus karena sinar matahari. Paling menyedihkan ketika musim hujan dan air menggenang, saya mengakalinya dengan jalan kaki menggunakan sandal jepit dan memakai sepatu saat tiba di kampus. Tak jarang saya harus menanggung malu karena persoalan alas kaki.  Pernah sekali saya diusir saat mengenakan sepatu sandal di perkuliahan yang dosennya mengharuskan menggunakan...

Di Braga Saya Jatuh Cinta Pada Bandung

Hampir 10 tahun tinggal di Bogor, sepertinya hanya tiga kali saya ke Bandung. Di tiap kedatangan itu Bandung selalu memberikan kesan tersendiri buat saya. Kali pertama ke Bandung, tahun 2013. Kala itu belum pindah ke Bogor. Saya, suami, dan Ara yang masih berusia 3 tahun menghadiri acara nikahan teman di Jogjakarta. Ala backpacker kami lanjut naik kereta ke Bandung. Perjalanan yang memakan waktu cukup lama yang bikin pantat tepos. Belum lagi sambil momong anak yang pastinya ga begitu nyaman duduk di kereta. Dalam kelelahan kami menjelajah Bandung. Belum ada gocar atau grabcar kala itu. Seingatku kami hanya ke gedung sate. Itu pun sambil jalan kaki. Bandung ini first impression tidak berhasil membuat saya kagum. Kami ke Cihampelas Walk. Selain malnya yang berkonsep eco friendly, tidak ada yang istimewa. Bandung failed to make me wowing.  Perjalanan kedua kala Anna hampir dua tahun. Pakai mobil via Cianjur. Berangkat jam 5 pagi. Ketemu macet di Cianjur. Jam masuk kerja para peg...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...