Skip to main content

Sosok yang Berkelebat di Benakmu

Adakah sosok yang berkelebat di benakmu? Fanton Drummond memilikinya. Seorang perempuan bernama Olenka. Perempuan yang tidak sengaja ditemuinya di lift yang kemudian serupa jargon iklan mengalihkan dunianya. 

Olenka. Sebuah novel yang ditulis oleh Budi Darma di Bloomington,Indiana pada tahun 1979. Budi Darma menceritakan tentang Fanton yang selalu diikuti oleh bayangan Olenka. Perempuan yang memiliki bakat melukis, istri dan ibu dari seseorang. Sosok Olenka adalah sosok yang selalu mampu berkelebat dalam pikiran Fanton. Tak peduli  kapan pun dan dimana pun. Sosok itu pun kemudian menggerakkannya melakukan segala hal. Ditemui dalam berbagai tempat. Dan berbaga kondisi. Serupa hantu yang terus menghantui. 

Pernahkah kamu mengalaminya?  Seseorang yang merajai segala neuron dalam kepalamu. Mengkode dengan sempurna informasi tentang dirinya Memenuhi semua memori dibenakmu. Mungkin ketika jatuh cinta hal tersebutlah yang terjadi. Namun yang mengabadi adalah ketika kau hanya mampu menjangkaunya dalam benakmu tanpa pernah berkelebat nyata dalam dunia realismu.

Yang kamu butuhkan adalah sosok pengalih perhatian. Fanton menemukannya dalam sosok Mary Carlson. Apakah ia pendulum ataupun alat sepak. Entah apa namanya. Namun Ia tak pernah benar-benar menggantikan sosok Olenka. Bahkan terkadang mampu melakukan kontak secara fisik dengannya sekalipun sosok Olenka hanya berkelebat di benaknya.

Saya bersepakat dengan itu. Butuh pengalih perhatian yang lain untuk menghapus sosok imajiner dalam otakmu. Tak peduli kamu jatuh cinta atau tidak dengannya, yang paling penting adalah kamu mampu memikirkan tentangnya lebih banyak dari sosok yang merajai neuronmu.

Berusaha melupakan tanpa pernah mampu mencari penggantinya seperti mencabut beringin dengan akar-akarnya dan menyisakan lubang besar menganga dalam kepalamu. Proses melupakan pun butuh kekuatan fisik. Jika tidak kepalamu akan sakit. Kamu akan migrant, atau disorientasi mengenai banyak hal.

Apakah aku Olenka, Fanton Drummond, Whyne Danton, atau Mary Carlson. Entah siapa. Aku hanya ingin sosok imajiner itu tidak membuat kepalaku sakit. Tak peduli dia akan berada di dalam otakku selama atau tidak asal tak membuatku disorientasi. JIka tidak, Sekalipun ia hutan beringin, akan kupaksa ia tercerabut dari hutan otakku meskipun konsekuensinya adalah lubang-lubang yang menganga dalam otakku yang mungkin serupa keju.

Olenka membuatku ingin ke Bloomington,Indiana. Mungkin disana aku pun mampu menuliskan tentang sosok yang berkelebat di benakku seperti Budi Darma menuliskan Olenka.

( Sore, 13 Maret 2011)

Comments

Popular posts from this blog

Alas Kaki Nyaman, Hati Senang

  sumber foto : Facebook Be.Bob Kata seorang teman memilih alas kaki   sama seperti memilih pasangan hidup,   harus cari yang nyaman. Alas kaki nyaman buat saya adalah sandal jepit, tapi tidak semua kondisi pas dengan sandal jepit.. Saat kuliah saya pun dituntut memakai sepatu. Berhubungan karena ngekost maka alas kaki hendaknya memiliki syarat murah, kuat, dan tahan lama serta pas untuk model casual , feminine , atau sporty . Pilihan saya jatuh pada flat shoes . Karena kostku lumayan dekat dengan kampus, saya cukup jalan kaki. Sepatu yang saya kenakan harus bercumbu dengan berdebu dan beladus karena sinar matahari. Paling menyedihkan ketika musim hujan dan air menggenang, saya mengakalinya dengan jalan kaki menggunakan sandal jepit dan memakai sepatu saat tiba di kampus. Tak jarang saya harus menanggung malu karena persoalan alas kaki.  Pernah sekali saya diusir saat mengenakan sepatu sandal di perkuliahan yang dosennya mengharuskan menggunakan...

Di Braga Saya Jatuh Cinta Pada Bandung

Hampir 10 tahun tinggal di Bogor, sepertinya hanya tiga kali saya ke Bandung. Di tiap kedatangan itu Bandung selalu memberikan kesan tersendiri buat saya. Kali pertama ke Bandung, tahun 2013. Kala itu belum pindah ke Bogor. Saya, suami, dan Ara yang masih berusia 3 tahun menghadiri acara nikahan teman di Jogjakarta. Ala backpacker kami lanjut naik kereta ke Bandung. Perjalanan yang memakan waktu cukup lama yang bikin pantat tepos. Belum lagi sambil momong anak yang pastinya ga begitu nyaman duduk di kereta. Dalam kelelahan kami menjelajah Bandung. Belum ada gocar atau grabcar kala itu. Seingatku kami hanya ke gedung sate. Itu pun sambil jalan kaki. Bandung ini first impression tidak berhasil membuat saya kagum. Kami ke Cihampelas Walk. Selain malnya yang berkonsep eco friendly, tidak ada yang istimewa. Bandung failed to make me wowing.  Perjalanan kedua kala Anna hampir dua tahun. Pakai mobil via Cianjur. Berangkat jam 5 pagi. Ketemu macet di Cianjur. Jam masuk kerja para peg...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...