Skip to main content

Morning Turbulence


Kau membuatku menangis sepagian ini. Tak ada yang salah sebenarnya antara kita. Hanya saja seperti sebuah anak tangga berduri yang memang sudah harus aku dan kamu harus lalui. Aku mendapati bahawa diriku bukanlah anak kecil lagi yang harus lari kenyataan ini. Harus lari dari sebuah permusyawaratan.

Bukankah dalam adat aku hanyalah sesuatu yang akan kau bungkus ketika semua prasyarat telah kau penuhi. Dan ketika tak ada permufakatan kau boleh memilih tempat lain.

Sekali lagi aku menyadari bahwa hanya Tuhan lah yang Maha Tunggal di Semesta ini. Alam ini dan seluruh yang dilingkupinya adalah sebuah dualitas yang selalu beriringan. Inilah mungkin yang disebut Balancing Universe. Keberimbangan semesta.

Hidupku 24 jam terakhir ini layaknya sebuah electricity yang terswitch on-off layaknya lampu. Aku mengingat mantra sakelar lampuku. Matikan sedih dan hidupkan bahagia. Namun turbulensi merapal mantra opposite. Semesta mematikan bahagiaku dank au menghidupkan sedih. Hanya aku yang mampu merapalkan mantra sakelar lampu itu. Aku harus mematikan sedih dan menyalakan bahagiaku. Maaf, mungkin kali ini aku akan sedikit menjauh darimu. Aku perlu menyeimbangkan hidupku. Dan bukan kau engsel yang harus menyeimbangkannya hari ini.

(Watampone 2 Juni 2010-sebelum ke kantor)

Comments

  1. ikhlas dwi, itulah mengapa salah satu surah dalam kitab dinamai al ikhlas, surah yang menyebutkan ke-esa-an Tuhan, satu-satunya tempat memohon, dan ketidaksamaanNya dengan makhluk manapun. I know you can make it!!

    ReplyDelete
  2. iya cinta.selalu belajar ikhlas....

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Alas Kaki Nyaman, Hati Senang

  sumber foto : Facebook Be.Bob Kata seorang teman memilih alas kaki   sama seperti memilih pasangan hidup,   harus cari yang nyaman. Alas kaki nyaman buat saya adalah sandal jepit, tapi tidak semua kondisi pas dengan sandal jepit.. Saat kuliah saya pun dituntut memakai sepatu. Berhubungan karena ngekost maka alas kaki hendaknya memiliki syarat murah, kuat, dan tahan lama serta pas untuk model casual , feminine , atau sporty . Pilihan saya jatuh pada flat shoes . Karena kostku lumayan dekat dengan kampus, saya cukup jalan kaki. Sepatu yang saya kenakan harus bercumbu dengan berdebu dan beladus karena sinar matahari. Paling menyedihkan ketika musim hujan dan air menggenang, saya mengakalinya dengan jalan kaki menggunakan sandal jepit dan memakai sepatu saat tiba di kampus. Tak jarang saya harus menanggung malu karena persoalan alas kaki.  Pernah sekali saya diusir saat mengenakan sepatu sandal di perkuliahan yang dosennya mengharuskan menggunakan...

Di Braga Saya Jatuh Cinta Pada Bandung

Hampir 10 tahun tinggal di Bogor, sepertinya hanya tiga kali saya ke Bandung. Di tiap kedatangan itu Bandung selalu memberikan kesan tersendiri buat saya. Kali pertama ke Bandung, tahun 2013. Kala itu belum pindah ke Bogor. Saya, suami, dan Ara yang masih berusia 3 tahun menghadiri acara nikahan teman di Jogjakarta. Ala backpacker kami lanjut naik kereta ke Bandung. Perjalanan yang memakan waktu cukup lama yang bikin pantat tepos. Belum lagi sambil momong anak yang pastinya ga begitu nyaman duduk di kereta. Dalam kelelahan kami menjelajah Bandung. Belum ada gocar atau grabcar kala itu. Seingatku kami hanya ke gedung sate. Itu pun sambil jalan kaki. Bandung ini first impression tidak berhasil membuat saya kagum. Kami ke Cihampelas Walk. Selain malnya yang berkonsep eco friendly, tidak ada yang istimewa. Bandung failed to make me wowing.  Perjalanan kedua kala Anna hampir dua tahun. Pakai mobil via Cianjur. Berangkat jam 5 pagi. Ketemu macet di Cianjur. Jam masuk kerja para peg...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...